BRI Salurkan Kredit Rp1.416 Triliun, UMKM Tetap Jadi Prioritas Utama
Selasa, 5 Agustus 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menunjukkan kinerja konsisten dalam mendukung perekonomian nasional sepanjang semester I tahun 2025. Data terbaru menunjukkan bahwa BRI berhasil menyalurkan kredit senilai Rp1.416,62 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 5,97% secara tahunan (year-on-year/yoy). Sebagian besar kredit tersebut dialokasikan kepada sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), dengan kontribusi sebesar 80,32% atau senilai Rp1.137,83 triliun.
Porsi besar pembiayaan kepada UMKM ini dinilai mencerminkan komitmen BRI dalam memperkuat fondasi ekonomi nasional dari akar rumput. Pendekatan ini selaras dengan peran strategis UMKM sebagai tulang punggung pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah Indonesia, khususnya di sektor informal dan sektor produktif berbasis komunitas.
Secara sistematis, pertumbuhan kredit ini terjadi merata di seluruh segmen pinjaman, mencakup ritel, merchant, hingga korporasi. Strategi distribusi kredit tersebut sekaligus memperlihatkan efisiensi proses ekspansi pembiayaan yang tetap terjaga secara kualitas. Hal ini terlihat dari penurunan rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross menjadi 3,23%, serta NPL net yang turun ke angka 0,99%.
Dari sisi pendanaan, BRI juga mencatat pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 6,7% yoy, dengan nilai total mencapai Rp1.482,12 triliun. Kenaikan ini ditopang oleh peningkatan signifikan pada dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang kini berkontribusi 65,51% dari total DPK. Secara terperinci, pertumbuhan dana giro tercatat sebesar 16,1% yoy, sedangkan tabungan tumbuh 6,8% yoy. Peningkatan CASA dinilai telah membantu BRI menurunkan biaya dana secara keseluruhan, memperkuat efisiensi operasional sekaligus meningkatkan ketahanan keuangan jangka panjang.
Dampak positif dari pertumbuhan kredit dan pendanaan tersebut turut tercermin dalam capaian laba bersih perusahaan. Hingga akhir kuartal II-2025, BRI membukukan laba sebesar Rp26,53 triliun. Tren peningkatan kinerja ini diyakini sebagai hasil dari penguatan transaksi pada berbagai kanal layanan, termasuk di segmen digital, layanan merchant, hingga korporasi.
Secara struktural, total aset BRI juga mengalami kenaikan sebesar 6,5% yoy dan kini mencapai Rp2.106,4 triliun. Ini menunjukkan adanya peningkatan kapasitas finansial yang sejalan dengan upaya penguatan fundamental perusahaan di tengah dinamika ekonomi domestik.
Untuk memastikan keberlanjutan pencapaian tersebut, BRI meluncurkan inisiatif transformasi berkelanjutan bertajuk BRIVolution Reignite. Program ini resmi dimulai pada 3 Juli 2025 melalui peluncuran tahap pertama: BRIVolution Initiatives Phase 1 – Kicking Off a New Horizon. Transformasi ini difokuskan pada empat aspek utama, dengan dua di antaranya berkaitan erat dengan UMKM, yaitu penguatan struktur pendanaan jangka panjang dan efisiensi biaya kredit.
Langkah efisiensi biaya kredit UMKM dilakukan dengan membenahi proses bisnis serta memperkuat sistem pemantauan risiko. Tujuannya adalah menciptakan pertumbuhan kredit UMKM yang sehat dan berkelanjutan. Pendekatan ini dipandang sebagai strategi antisipatif untuk menjaga stabilitas sektor UMKM dalam jangka panjang sekaligus meningkatkan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Melalui pendekatan yang lebih terukur dan berbasis data, BRI mempertegas posisinya sebagai institusi keuangan yang secara konsisten menempatkan UMKM sebagai pilar utama dalam roadmap pertumbuhan jangka panjangnya. Bagi pelaku UMKM, hal ini menjadi sinyal positif sekaligus peluang strategis untuk mengakses pembiayaan yang inklusif, berkualitas, dan berorientasi pertumbuhan.
***
ALP/NS



