Franchise Etis vs Skema Investasi Abal-Abal: Ini 5 Bedanya
Senin, 4 Agustus 2025 | 09:00 WIB

LINK UMKM - Bisnis franchise semakin diminati karena dianggap sebagai jalan pintas membangun usaha dengan sistem yang sudah jadi. Namun, di tengah tren ini, banyak pula skema investasi berkedok franchise yang justru menjerumuskan Sobat LinkUMKM dalam kerugian. Sayangnya, perbedaan antara franchise yang etis dan legal dengan model bisnis bodong ini sering kali sulit dikenali di awal.
Agar Sobat LinkUMKM tidak tertipu dan bisa membedakan mana franchise yang benar dan mana yang hanya jebakan investasi abal-abal, berikut 5 perbedaan utama yang perlu diperhatikan.
- Franchise Etis Punya Legalitas, Skema Abal-abal Hanya Janji
Franchise yang etis memiliki dokumen legal seperti Surat Tanda Pendaftaran Waralaba (STPW), perjanjian kerja sama tertulis, dan bukti pendaftaran merek. Sebaliknya, skema abal-abal sering hanya menawarkan proposal atau iming-iming lisan tanpa dokumen hukum yang sah. Legalitas menjadi indikator pertama yang harus dicek calon mitra.
- Sistem Franchise Terbuka dan Terbukti, Skema Abal-abal Tertutup dan Tidak Teruji
Dalam franchise yang etis, calon mitra bisa mempelajari sistem operasional secara rinci dan bahkan mengunjungi outlet yang sudah berjalan. Sedangkan skema bodong umumnya tertutup, tidak transparan, dan tidak bisa membuktikan performa bisnis yang dijanjikan.
- Franchise Etis Menjelaskan Risiko, Skema Abal-abal Hanya Menjual Mimpi
Bisnis franchise yang benar akan menjelaskan secara jujur potensi keuntungan dan risikonya. Sementara itu, skema abal-abal cenderung menjanjikan imbal hasil tinggi dalam waktu singkat tanpa menjelaskan resiko apapun. Janji "balik modal 3 bulan" tanpa bukti nyata patut dicurigai.
- Franchise Etis Memberi Pelatihan dan Dukungan, Skema Abal-abal Lepas Tangan
Franchisor yang bertanggung jawab menyediakan pelatihan, pendampingan, dan bantuan pemasaran kepada mitra. Berbeda dengan skema palsu, yang setelah dana ditransfer, biasanya tak lagi memberi pendampingan—bahkan tidak bisa dihubungi.
- Franchise Etis Fokus pada Kemitraan, Skema Abal-abal Fokus pada Rekrutmen
Franchise etis berfokus membangun jaringan bisnis berkelanjutan, bukan sekadar menarik mitra baru. Sedangkan skema abal-abal biasanya sangat agresif mencari "investor" baru, karena keuntungan utama mereka justru berasal dari uang pendaftaran, bukan dari hasil penjualan produk.
Membedakan franchise etis dengan skema investasi bodong sangat penting agar Sobat LinkUMKM tidak jadi korban penipuan berkedok kerja sama bisnis. Kuncinya adalah mengecek legalitas, memahami sistem, dan jangan mudah tergiur janji manis. Franchise yang sehat adalah bisnis jangka panjang, bukan jalan pintas menuju kekayaan. Jika masih ragu, pelaku usaha disarankan meminta pendampingan hukum atau berdiskusi dengan komunitas UMKM terpercaya.
***
ALP/NS



