5 Ciri Franchise yang Etis dan Legal, Wajib Diketahui UMKM

Minggu, 3 Agustus 2025 | 09:00 WIB

5 Ciri-Ciri Franchise yang Sehat: Strategi Memilih Waralaba Terbaik dan Sustainable.

LINK UMKM - Peluang usaha franchise kini makin diminati Sobat LinkUMKM yang ingin mengembangkan bisnis tanpa harus merintis dari nol. Namun, banyak pelaku usaha yang belum memahami perbedaan antara waralaba legal dan yang tidak etis. Jika tidak hati-hati, risiko kerugian bisa saja menimpa mitra karena sistem yang tak transparan atau melanggar hukum.

Agar Sobat LinkUMKM bisa memilih franchise yang aman, berikut adalah lima ciri utama franchise yang dinilai etis dan legal, berdasarkan prinsip usaha sehat dan sesuai regulasi.

  1. Memiliki Izin dan Dokumen Resmi

Franchise yang legal wajib memiliki dokumen lengkap, termasuk perjanjian tertulis dan bukti pendaftaran usaha waralaba. Selain itu, pemilik franchise juga harus bisa menunjukkan bukti pengalaman bisnis minimal lima tahun, yang menandakan sistem usahanya sudah terbukti.

  1. Sistem Bisnis Terbuka dan Teruji

Salah satu tanda franchise yang etis adalah sistem operasional yang jelas dan mudah dipelajari. Pemilik waralaba biasanya memberikan pelatihan, panduan operasional, dan sistem kontrol kualitas. Calon mitra juga diberikan waktu untuk meninjau semua aspek bisnis sebelum memutuskan kerja sama.

  1. Biaya dan Royalti Dijelaskan di Awal

Dalam franchise yang transparan, semua biaya seperti investasi awal, biaya lisensi, hingga pembagian keuntungan dijelaskan sejak awal. Tidak ada biaya tersembunyi, dan pemilik franchise tidak memaksa mitra menandatangani perjanjian tanpa pemahaman yang jelas.

  1. Komitmen pada Keadilan Mitra

Franchise yang etis selalu menjaga hubungan bisnis yang adil. Pemilik franchise tidak hanya fokus pada keuntungan pusat, tetapi juga mendukung pertumbuhan mitra. Ini bisa dilihat dari cara mereka memberikan hak eksklusif wilayah, tidak membuka cabang baru yang terlalu dekat, dan memberikan kesempatan berkembang.

  1. Memberikan Dukungan Jangka Panjang

Franchise yang baik tidak lepas tangan setelah penandatanganan kontrak. Mereka akan terus memberikan pelatihan berkala, pembaruan sistem, hingga strategi pemasaran untuk membantu mitra berkembang. Dukungan berkelanjutan ini menjadi tanda bahwa pemilik franchise serius membangun ekosistem usaha yang sehat.

Memilih franchise yang tepat bukan sekadar soal keuntungan cepat, tetapi juga menyangkut keamanan hukum dan keberlanjutan usaha. Sobat LinkUMKM disarankan untuk memeriksa rekam jejak, membaca semua dokumen dengan teliti, dan mempertimbangkan lima ciri di atas sebelum bergabung dengan bisnis waralaba. Dengan begitu, potensi berkembang bisa lebih maksimal, tanpa harus khawatir dengan risiko hukum maupun etika usaha.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x