Pasar Atom Jadi Ruang Pemulihan UMKM Surabaya Saat Daya Beli Melemah

Sabtu, 2 Agustus 2025 | 12:00 WIB

Seorang pengunjung sedang memilih batik di Pasar Digital UMKM Indonesia (PaDi UMKM) Hybrid Expo dan Conference yang resmi dibuka di Pakuwon Mall Surabaya, Jawa Timur.

LINK UMKM - Di tengah perlambatan daya beli masyarakat, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Surabaya tetap menunjukkan resiliensi. Salah satu momentum kebangkitan tersebut terlihat dalam gelaran Sentra Produk Kreatif & UMKM Kuliner 2025 yang berlangsung di Pasar Atom, Surabaya, sejak 25 Juli hingga 3 Agustus 2025. Agenda ini menjadi ruang strategis untuk membangun kembali interaksi antara pelaku usaha dan konsumen sekaligus memperluas jaringan pemasaran produk lokal.

Secara empiris, penurunan daya beli pada tahun 2024 berdampak signifikan terhadap sektor UMKM, terutama pada subsektor fashion dan kerajinan. Pelaku usaha mengakui adanya penurunan penjualan secara drastis, bahkan distribusi produk ke luar daerah sempat terhenti. Namun kondisi tersebut justru mendorong munculnya inovasi baru dan strategi adaptif, seperti seleksi ketat terhadap keikutsertaan pameran serta pemanfaatan kanal digital secara lebih agresif.

Pameran di Pasar Atom tahun ini menjadi salah satu model pemulihan yang sistematis. Sebanyak 43 UMKM dari berbagai wilayah di Jawa Timur seperti Surabaya, Sidoarjo, Ponorogo, dan Tanggulangin ambil bagian dalam pameran yang mengusung konsep kurasi produk berkualitas. Produk yang ditampilkan meliputi kerajinan tangan, batik, dan kuliner lokal, dengan penekanan pada aspek estetika dan daya saing pasar.

Pelaku UMKM yang mengikuti kegiatan ini menerapkan prinsip kurasi ketat untuk menjaga kualitas dan citra produk. Salah satu pelaku usaha menyebutkan bahwa pendekatan tersebut penting untuk menunjukkan kepada konsumen bahwa produk UMKM juga dapat tampil premium dan layak bersaing di ruang ritel modern. Pasar Atom dinilai sebagai lokasi strategis untuk memperkuat citra produk lokal di mata konsumen perkotaan.

Dari sudut pandang logis, kehadiran Pasar Atom sebagai pusat pertemuan ekonomi rakyat memberi dampak positif terhadap eksposur merek dan keberlanjutan usaha. Selain pameran produk, acara ini juga menyajikan rangkaian pertunjukan budaya seperti fashion show, demo memasak, dan musik tradisional, yang berfungsi meningkatkan daya tarik pengunjung sekaligus memperpanjang waktu tinggal konsumen di lokasi acara.

Pola konsumsi yang berubah mendorong UMKM untuk lebih selektif dalam berpartisipasi di kegiatan promosi. Banyak pelaku usaha kini hanya memilih pameran yang tidak membebani biaya operasional. Di sisi lain, pendekatan ini justru mempertegas pentingnya penyelenggaraan kegiatan promosi yang efektif, terkurasi, dan memiliki dampak langsung terhadap penjualan.

Melalui pendekatan kolaboratif antara pelaku UMKM, pemerintah, dan penyedia ruang ritel, pameran ini telah menjadi titik balik yang relevan bagi keberlanjutan ekonomi lokal. UMKM yang mampu bertahan dan berinovasi dalam kondisi lesu menjadi bukti bahwa ketangguhan usaha rakyat tetap menjadi fondasi utama pertumbuhan ekonomi domestik.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x