Pelatihan Ekspor BRI Dorong UMKM Naik Kelas dan Tembus Pasar Global

Jumat, 1 Agustus 2025 | 09:00 WIB

BRI gelar Pelatihan Ekspor 2025 untuk UMKM binaan, tingkatkan kesiapan ekspor lewat dukungan TJSL dan pelatihan teknis serta logistik yang terstruktur.

LINK UMKM - Upaya mendorong daya saing pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) Indonesia untuk masuk ke pasar global terus dilakukan melalui pendekatan yang terukur dan terstruktur. Salah satu bentuk konkret yang dilakukan BRI adalah penyelenggaraan Pelatihan Ekspor 2025 yang berlangsung pada 24–26 Juni 2025 di Jakarta. Kegiatan ini merupakan program keberlanjutan yang telah memasuki tahun kedua dan difokuskan untuk meningkatkan kapasitas UMKM calon eksportir binaan.

Pelatihan tersebut diinisiasi melalui program tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) BRI Peduli sebagai bagian dari dukungan sistematis terhadap pertumbuhan UMKM. Kegiatan ini secara spesifik dirancang untuk menjawab tantangan utama yang selama ini dihadapi UMKM dalam mengakses pasar ekspor, mulai dari aspek pengetahuan teknis hingga kesiapan logistik.

Peningkatan Kapasitas UMKM Lewat Modul Praktis

Materi pelatihan mencakup berbagai aspek penting dalam kegiatan ekspor, antara lain pemahaman strategi ekspor, regulasi internasional, penyusunan dokumen, riset pasar global, serta teknik pengemasan dan branding sesuai standar global. Melalui pendekatan aplikatif, peserta diberikan kesempatan untuk mempelajari secara langsung tahapan yang diperlukan untuk menjalankan ekspor secara mandiri.

Peserta berasal dari berbagai sektor usaha, seperti kuliner, fesyen, hingga kerajinan tangan. Keberagaman latar belakang ini menunjukkan luasnya potensi produk ekspor lokal serta inklusivitas program BRI dalam menjangkau UMKM dari berbagai bidang usaha. Dengan pembekalan ini, pelaku UMKM diharapkan tidak hanya memahami teknis ekspor, tetapi juga mampu membangun strategi pasar secara berkelanjutan.

Kolaborasi Multi-Stakeholder Tingkatkan Efektivitas Program

Pelatihan ini merupakan hasil kolaborasi antara BRI Peduli dan Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Ekspor dan Jasa Perdagangan (PPEJP) di bawah Kementerian Perdagangan. PPEJP menjadi mitra strategis karena memiliki pengalaman dalam mencetak tenaga profesional di bidang ekspor dan jasa perdagangan.

Selama pelatihan, para pemateri dari PPEJP menyampaikan modul berbasis pengalaman lapangan, seperti analisis SWOT ekspor, teknik identifikasi pasar potensial, serta pendekatan efektif dalam menjangkau pembeli internasional. Materi yang disampaikan dirancang untuk relevan dengan kondisi riil pelaku UMKM, terutama yang belum memiliki pengalaman dalam ekspor.

Pelatihan juga dilengkapi dengan sesi konsultasi desain produk oleh Indonesia Design Development Center (IDDC). Sesi ini bertujuan membantu pelaku UMKM dalam meningkatkan kualitas kemasan dan tampilan visual produk agar sesuai dengan tren dan preferensi pasar ekspor.

Peran Logistik dalam Keberhasilan Ekspor UMKM

Salah satu komponen penting dalam rantai ekspor adalah logistik. Untuk itu, BRI menggandeng Kirim Aja dalam menghadirkan sesi webinar interaktif yang membahas strategi dan solusi logistik ekspor khusus untuk UMKM. Dalam sesi ini, peserta mendapatkan wawasan tentang pengelolaan logistik yang efisien, sistem pelacakan pengiriman, hingga penghitungan biaya pengiriman internasional yang kompetitif.

Kehadiran mitra logistik ini memberikan pemahaman menyeluruh kepada peserta mengenai pentingnya manajemen distribusi dalam menunjang keberhasilan ekspor secara menyeluruh, terutama bagi UMKM yang baru memulai orientasi ekspornya.

Komitmen BRI terhadap Ekspansi UMKM Nasional

BRI menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang untuk mendorong UMKM naik kelas dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Pelatihan ekspor bukan hanya berfungsi sebagai transfer pengetahuan, tetapi juga menjadi jembatan bagi UMKM dalam membangun jejaring bisnis lintas negara.

Dengan dukungan yang tepat dan berkelanjutan, pelaku UMKM Indonesia dinilai mampu meningkatkan kualitas produk, memperluas pangsa pasar, dan menjadi pemain global. Inisiatif seperti ini memperlihatkan bahwa penguatan kapasitas tidak cukup hanya di tingkat lokal, tetapi harus diarahkan pada kesiapan bersaing dalam rantai pasok internasional.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x