Cara Gampang Ubah Insight Audiens Jadi Konten yang Menarik dan Relevan
Kamis, 31 Juli 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Memahami apa yang dibutuhkan dan diinginkan audiens bukan lagi pilihan bagi pelaku UMKM, tapi sudah jadi keharusan. Setiap komentar, pertanyaan, polling, atau testimoni pelanggan menyimpan informasi berharga yang bisa dijadikan bahan konten. Sayangnya, masih banyak yang belum memanfaatkannya secara maksimal. Padahal, dari insight sederhana yang dikumpulkan sehari-hari, pelaku usaha bisa menciptakan konten yang lebih relevan, personal, dan berdampak langsung pada engagement maupun penjualan. Artikel ini merangkum lima cara praktis untuk mengubah insight audiens menjadi konten yang efektif, tanpa perlu riset panjang atau biaya besar.
- Ubah Pertanyaan Audiens Jadi Konten Panduan
Komentar dan pesan pribadi yang masuk ke akun media sosial atau WhatsApp bisnis sering kali berisi pertanyaan yang sebenarnya bisa dijadikan bahan konten. Misalnya, jika banyak pelanggan bertanya soal cara pemakaian produk atau tips memulai usaha, itu sinyal kuat bahwa topik tersebut perlu dijelaskan lebih lanjut.
Solusinya, buat konten sederhana seperti video tutorial, carousel langkah-langkah, atau artikel singkat yang menjawab pertanyaan tersebut. Konten jenis ini cenderung punya performa tinggi karena langsung menjawab kebutuhan nyata.
- Gunakan Polling dan Survei untuk Tentukan Topik Populer
Fitur polling di Instagram atau survei ringan lewat Google Form bisa jadi sumber insight langsung dari audiens. Lewat pendekatan ini, Sobat LinkUMKM bisa mengetahui jenis konten apa yang mereka sukai tanpa menebak-nebak.
Contohnya, jika polling menunjukkan audiens lebih tertarik dengan topik manajemen keuangan UMKM, maka Sobat LinkUMKM bisa membuat serial konten seputar cara mencatat pengeluaran usaha, tips membuat laporan keuangan sederhana, atau daftar aplikasi pembukuan gratis. Selain topiknya tepat sasaran, konten pun jadi lebih beragam dan konsisten.
- Lihat Data Konten Mana yang Paling Disukai
Gunakan fitur insight dari media sosial untuk mengetahui konten mana yang mendapat likes, share, atau komentar terbanyak. Data ini sangat membantu menentukan topik dan format konten yang perlu dibuat selanjutnya.
Jika misalnya konten seputar "tips promosi di TikTok" mendulang banyak interaksi, Sobat LinkUMKM bisa lanjutkan dengan membuat konten turunan seperti "jam terbaik upload konten TikTok" atau "contoh caption promosi yang menarik." Dengan begitu, Sobat LinkUMKM tidak perlu mulai dari nol setiap kali membuat konten baru—cukup kembangkan dari konten lama yang sudah terbukti disukai.
- Jadikan Testimoni Pelanggan sebagai Cerita Konten
Feedback positif dari pelanggan bukan hanya alat promosi, tapi juga bisa dijadikan cerita inspiratif yang relatable. Misalnya, pelanggan bercerita bahwa mereka berhasil meningkatkan omzet setelah memakai produk Sobat LinkUMKM—itu bisa diubah menjadi konten naratif dalam bentuk reels, infografis, atau artikel mini yang mengangkat kisah perjuangan mereka.
- Cari Topik Berdasarkan Pencarian Populer
Kata kunci pencarian dari Google, YouTube, atau marketplace bisa membantu Sobat LinkUMKM tahu topik apa yang sedang dicari banyak orang. Misalnya, jika banyak orang mencari "cara kemas produk yang menarik", maka konten yang bisa Sobat LinkUMKM buat bisa berupa tutorial desain kemasan, tips memilih bahan kemasan yang hemat biaya, atau inspirasi kemasan produk UMKM yang viral. Strategi ini membuat konten Sobat LinkUMKM muncul sesuai dengan apa yang sedang dicari, bukan sekadar yang Sobat LinkUMKM anggap menarik.
Membuat konten bukan soal sekadar upload rutin, tapi soal memahami audiens dengan lebih dekat. Dengan memanfaatkan insight yang sudah Sobat LinkUMKM miliki—baik dari komentar, polling, testimoni, maupun data pencarian—Sobat LinkUMKM bisa menghasilkan konten yang lebih tepat sasaran dan berdampak langsung bagi pertumbuhan usahamu. Jadi, mulai sekarang, jangan buang insight yang datang setiap hari. Gunakan, olah, dan jadikan itu sebagai sumber konten yang lebih kuat dan relevan.
Untuk tips konten dan strategi pemasaran UMKM lainnya, kunjungi dan bergabung bersama komunitas UMKM di LinkUMKM.id. Saatnya ubah insight jadi aset, bukan sekadar data lewat mata.
***
ALP/NS



