Tips Efektif Menyelamatkan Keuangan UMKM dan Rumah Tangga di Masa Sulit
Selasa, 29 Juli 2025 | 09:00 WIB

LINK UMKM - Ketidakpastian ekonomi yang dipicu oleh naiknya harga bahan pokok, melemahnya daya beli, hingga meningkatnya tekanan utang menjadi tantangan nyata yang dihadapi masyarakat, termasuk Sobat LinkUMKM. Dalam situasi seperti ini, kemampuan beradaptasi secara finansial menjadi kunci untuk tetap bertahan. Namun bertahan bukan berarti pasrah—dengan strategi yang terarah, masyarakat dapat menyusun langkah-langkah konkrit agar tetap stabil secara ekonomi, bahkan membuka peluang untuk tumbuh dari kondisi krisis.
- Menata Ulang Prioritas dan Arus Pengeluaran
Langkah pertama yang disarankan adalah menyusun ulang skala prioritas kebutuhan. Pengeluaran pokok seperti bahan makanan, listrik, dan transportasi harus dipisahkan dari pengeluaran sekunder seperti langganan hiburan atau belanja gaya hidup. Menyusun daftar berdasarkan urgensi—harian, mingguan, bulanan—dapat membantu masyarakat menentukan mana yang wajib dipenuhi terlebih dahulu. Pendekatan ini memberi ruang kontrol lebih terhadap arus kas dan mencegah keputusan impulsif di tengah tekanan finansial.
- Mencatat Pengeluaran dan Menghindari Kebocoran Uang
Banyak orang tidak menyadari bahwa pengeluaran kecil yang tampak sepele dapat menjadi penyebab utama saldo cepat terkuras. Oleh karena itu, pencatatan keuangan harian menjadi kebiasaan penting yang perlu diterapkan. Cukup menggunakan catatan sederhana di ponsel atau buku tulis, Sobat LinkUMKM maupun individu dapat memetakan pola konsumsi dan mengidentifikasi area penghematan. Catatan ini menjadi pondasi pengambilan keputusan keuangan yang lebih bijak dan terukur.
- Mencari Penghasilan Tambahan dari Sumber Daya yang Dimiliki
Ketika pendapatan utama terganggu, mencari alternatif penghasilan menjadi solusi adaptif. Memanfaatkan keahlian pribadi seperti memasak, menulis, mendesain, atau bahkan menjual barang-barang tidak terpakai bisa menjadi langkah awal. Banyak Sobat LinkUMKM yang berhasil bertahan dengan memulai usaha kecil dari rumah—baik menjual makanan, menawarkan jasa daring, maupun menjadi reseller produk kebutuhan harian. Fokus utama adalah menyesuaikan potensi diri dengan kebutuhan pasar yang masih berjalan meski daya beli menurun.
- Hindari Utang Konsumtif, Utamakan Utang Produktif
Di masa sulit, keputusan untuk berutang harus dilakukan secara selektif. Jika memang diperlukan, utang sebaiknya digunakan untuk kegiatan yang bersifat produktif, seperti membeli bahan baku usaha atau memperluas pasar penjualan. Sebaliknya, utang untuk kebutuhan konsumtif seperti pembelian gadget, fashion, atau liburan sebaiknya dihindari. Langkah ini bukan hanya membantu menjaga arus kas, tapi juga mencegah beban finansial jangka panjang yang bisa memperburuk situasi.
- Jaga Keseimbangan Mental dan Bangun Dukungan Sosial
Ketahanan ekonomi juga sangat bergantung pada ketahanan mental. Rasa cemas, takut gagal, hingga tekanan sosial sering kali muncul bersamaan dengan krisis keuangan. Membangun komunikasi terbuka dengan keluarga, berbagi cerita dengan komunitas usaha, atau bergabung dengan forum diskusi produktif bisa menjadi cara untuk menjaga kesehatan mental. Selain itu, menjaga pola makan sehat, tidur cukup, dan tetap menjalankan rutinitas harian dapat meningkatkan daya tahan emosional dan menguatkan semangat bertahan.
Bertahan di masa sulit ekonomi tidak selalu membutuhkan modal besar, tetapi memerlukan kesadaran, ketekunan, dan strategi yang realistis. Dengan menata prioritas, mencatat pengeluaran, mencari penghasilan tambahan, menghindari utang konsumtif, serta menjaga keseimbangan mental, Sobat LinkUMKM dan masyarakat umum dapat menghadapi tekanan ekonomi dengan lebih siap.
Langkah-langkah ini bukan hanya menjadi cara bertahan, tapi juga bisa membuka jalan menuju ketahanan ekonomi yang berkelanjutan. Untuk informasi terbaru seputar strategi keuangan, peluang usaha, dan pemberdayaan UMKM, kunjungi dan bergabunglah bersama komunitas LinkUMKM melalui linkumkm.id.
***
ALP/NS



