5 Peluang Usaha Kreatif dari Pohon Pisang yang Cocok untuk UMKM

Senin, 28 Juli 2025 | 11:00 WIB

Bisnis Budidaya Pisang.

LINK UMKM - Tanaman pisang selama ini identik dengan buahnya yang dikonsumsi sehari-hari, namun di balik itu terdapat potensi besar yang belum dimaksimalkan sepenuhnya. Hampir seluruh bagian dari pohon pisang – mulai dari batang, jantung, daun, hingga pelepah – dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi. Beberapa Sobat LinkUMKM di berbagai daerah telah berhasil membuktikan bahwa limbah pisang pun bisa diubah menjadi peluang usaha berkelanjutan yang ramah lingkungan, sekaligus menciptakan lapangan kerja dan menambah pemasukan rumah tangga. 

  • Kerajinan Serat Batang Pisang: Dari Limbah Jadi Ekspor

Batang pisang menyimpan serat alami yang kuat dan lentur, cocok untuk diolah menjadi produk kerajinan seperti tas, dompet, sandal, dan dekorasi rumah. Proses produksinya mencakup tahap pengeringan, pemintalan, dan penganyaman secara manual. UMKM seperti di Gianyar, Bali, telah memasarkan produk berbasis serat batang pisang hingga ke luar negeri. Estimasi modal awal sekitar Rp5–10 juta, dengan potensi laba bersih Rp3–6 juta per bulan, tergantung skala usaha.

  • Abon Jantung Pisang: Solusi Kuliner Vegan yang Inovatif

Jantung pisang yang biasanya terbuang kini bisa menjadi bahan utama abon nabati. Rasanya gurih, teksturnya menyerupai daging, dan cocok untuk segmen pasar vegan dan vegetarian. UMKM di Yogyakarta berhasil mengolahnya dengan kemasan modern dan pemasaran daring. Modal awal berkisar Rp3–5 juta, sementara omzet bisa mencapai Rp8–12 juta per bulan, dengan margin keuntungan hingga 50%.

  • Tepung Pisang: Alternatif Tepung Sehat Bebas Gluten

Pisang mentah yang dikeringkan dan digiling dapat menghasilkan tepung pisang yang kaya serat dan bebas gluten. Produk ini diminati oleh pasar makanan sehat dan penderita alergi gluten. UMKM asal Lampung misalnya, telah memproduksi tepung pisang dengan skema kemitraan bersama petani lokal. Dibutuhkan investasi awal sekitar Rp8–12 juta, dan omzet bulanan bisa menembus Rp18 juta.

  • Furnitur dari Pelepah Pisang: Kuat, Estetik, dan Ramah Lingkungan

Pelepah pisang yang dikeringkan dan dipadatkan bisa dijadikan bahan furnitur seperti kursi dan meja. UMKM di Bandung telah mengembangkan produk ini sebagai alternatif kayu yang ramah lingkungan. Konsumen menyukai tampilan rustic-nya. Modal awal sekitar Rp20–30 juta, dengan omzet rata-rata Rp15–25 juta per bulan.

  • Produk Kuliner Berbasis Daun Pisang: Identitas Makanan Nusantara

Daun pisang tidak hanya berfungsi sebagai pembungkus makanan, tetapi juga menjadi daya tarik tersendiri dalam sajian tradisional. Warung yang menyajikan pepes, arem-arem, hingga nasi bakar dengan kemasan daun pisang semakin diminati konsumen urban. Dengan modal awal Rp5–8 juta, Sobat LinkUMKM bisa mendapatkan penghasilan bersih sekitar Rp5–9 juta per bulan.


Melimpahnya tanaman pisang di Indonesia seharusnya tidak hanya dimanfaatkan dari sisi konsumsi buah semata. Dari batang, jantung, daun, hingga pelepahnya, semua bagian menyimpan potensi bisnis yang bisa dikembangkan oleh Sobat LinkUMKM. Inovasi berbasis bahan alam lokal tidak hanya mendukung kelestarian lingkungan, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas, baik nasional maupun ekspor. Kini saatnya Sobat LinkUMKM melihat pohon pisang sebagai sumber daya strategis, bukan sekadar tanaman kebun biasa. Dengan kreativitas dan keberanian memulai, satu pohon bisa menjadi ladang rezeki yang tak terduga.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x