BRI Salurkan KUR Rp83,88, Sektor Pertanian Jadi Andalan UMKM Indonesia Bangkit

Minggu, 27 Juli 2025 | 12:00 WIB

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menegaskan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lewat dukungan nyata kepada pelaku UMKM.

LINK UMKM - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kembali menjadi pilar utama dalam penguatan sektor UMKM di Indonesia. Hingga akhir kuartal II 2025, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI mencatat telah menyalurkan KUR sebesar Rp83,88 triliun, atau hampir separuh dari total alokasi nasional senilai Rp175 triliun. Capaian ini tidak hanya menunjukkan besarnya peran BRI sebagai penyalur utama, tetapi juga menegaskan komitmen dalam memperluas inklusi keuangan secara berkelanjutan.

Berdasarkan data yang dihimpun, penyaluran KUR oleh BRI tetap dilakukan dengan prinsip kehati-hatian. Hal ini terlihat dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) yang terjaga di level 2,48%. Angka tersebut menunjukkan bahwa pembiayaan yang disalurkan telah menjangkau pelaku usaha yang produktif, sekaligus memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Fokus utama penyaluran KUR oleh BRI tertuju pada sektor produksi, dengan alokasi sebesar 63,63% dari total dana yang disalurkan. Dari total tersebut, sektor pertanian menjadi penyerap terbesar dengan nilai pembiayaan mencapai Rp37,11 triliun, atau setara 44,25% dari total keseluruhan. Data ini mengindikasikan bahwa sektor pertanian masih menjadi tulang punggung ekonomi rakyat, sekaligus motor penggerak utama pertumbuhan ekonomi berbasis UMKM di daerah.

Secara sistematis, pendekatan pembiayaan melalui KUR diarahkan untuk menjawab tantangan keterbatasan akses modal yang selama ini menjadi hambatan utama pengembangan usaha skala kecil. BRI, dalam perannya sebagai lembaga keuangan milik negara, memposisikan KUR bukan hanya sebagai alat pembiayaan, tetapi juga sebagai instrumen transformasi struktural bagi pengusaha kecil agar dapat meningkatkan skala usaha, memperluas pasar, serta menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor produktif.

Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, dalam keterangan resminya menyatakan bahwa akses terhadap modal yang terjangkau menjadi kunci penting dalam memperbesar kapasitas usaha masyarakat. Menurutnya, KUR telah terbukti mampu mendorong peningkatan produktivitas sekaligus memperluas kontribusi sektor riil terhadap perekonomian nasional. Penyaluran yang menyasar sektor-sektor strategis seperti pertanian, perikanan, industri pengolahan, dan perdagangan diyakini mampu menciptakan dampak jangka panjang yang berkelanjutan.

Lebih lanjut, BRI disebut tidak hanya fokus pada pembiayaan, tetapi juga mengembangkan program pemberdayaan untuk pelaku UMKM. Melalui pelatihan, pendampingan usaha, dan fasilitasi akses pasar, BRI memperkuat daya tahan UMKM terhadap fluktuasi ekonomi dan perubahan pasar. Pendekatan holistik ini menjadi strategi penting agar pembiayaan KUR benar-benar berkontribusi pada pertumbuhan usaha, bukan sekadar memberikan akses modal.

Dalam konteks pemulihan dan penguatan ekonomi pasca-pandemi, kinerja KUR BRI menjadi indikator bahwa sektor keuangan memiliki peran strategis dalam mendorong produktivitas dan ketahanan ekonomi rakyat. Dengan dominasi penyaluran ke sektor pertanian, BRI dinilai berhasil menyasar basis ekonomi kerakyatan yang selama ini menjadi tulang punggung distribusi pangan dan lapangan kerja di tingkat akar rumput.

Capaian ini menunjukkan bahwa model pembiayaan produktif yang dikombinasikan dengan strategi pemberdayaan dan perluasan pasar merupakan pendekatan yang relevan dan efektif dalam mengakselerasi pertumbuhan UMKM. KUR, dalam hal ini, menjadi kendaraan utama untuk mendorong ekonomi daerah tumbuh dari bawah – tepat sasaran, tepat guna, dan berdampak langsung.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x