Tiga Strategi Kunci Agar UMKM Fesyen Mampu Bersaing di Pasar Global
Minggu, 20 Juli 2025 | 12:00 WIB

LINK UMKM - Sektor fesyen dinilai sebagai salah satu subsektor ekonomi kreatif yang memiliki potensi besar untuk menopang pertumbuhan UMKM nasional. Namun, untuk dapat bersaing di tingkat global, pelaku usaha di sektor ini perlu memiliki pendekatan strategis yang tidak hanya bertumpu pada kualitas produk semata, tetapi juga pada penguatan identitas merek, kemampuan menciptakan konten kreatif, dan kolaborasi yang bersifat lintas sektor.
Dalam sebuah diskusi kreatif yang menjadi bagian dari rangkaian menuju forum nasional ekonomi kreatif, disampaikan bahwa daya saing UMKM di sektor fesyen tidak cukup hanya dengan mengandalkan tren atau keunikan semata. Diperlukan pondasi yang kuat dalam bentuk DNA merek yang jelas, diferensiasi yang menonjol, serta strategi promosi dan distribusi yang efektif.
Penguatan DNA Merek Jadi Fondasi Utama
Salah satu isu mendasar yang diidentifikasi adalah lemahnya identitas merek di kalangan pelaku UMKM fesyen. DNA brand atau karakter merek disebut sebagai elemen kunci yang harus dibangun sejak awal. Tanpa identitas yang kuat, produk akan sulit dikenali dan memiliki nilai diferensiasi yang jelas di tengah pasar yang sangat kompetitif.
Penguatan karakter merek ini mencakup bagaimana produk ingin dikenal publik, nilai apa yang ditawarkan, serta konsistensi dalam narasi visual dan pesan yang disampaikan. Dalam praktiknya, UMKM disarankan untuk mengembangkan merek tidak hanya sebagai nama dagang, tetapi juga sebagai narasi budaya dan ekspresi lokal yang bisa diterima secara universal.
Konten Kreatif dan Kemasan Menentukan Citra Produk
Setelah DNA merek terbentuk, strategi berikutnya yang dinilai penting adalah pengemasan konten dan produk. Konsep ini tidak hanya mencakup desain visual atau kemasan fisik, tetapi juga narasi pemasaran yang disampaikan melalui berbagai kanal digital. Penekanan terhadap pentingnya konten kreatif sebagai "raja", serta kemasan sebagai "ratu", menggambarkan bahwa keduanya saling melengkapi dalam membentuk persepsi publik terhadap produk UMKM.
Tanpa narasi yang kuat dan kemasan yang sesuai dengan target pasar, produk UMKM yang secara kualitas sudah baik tetap berisiko gagal bersaing di pasar nasional maupun internasional. Oleh karena itu, literasi digital dan kemampuan storytelling menjadi keterampilan penting yang perlu dimiliki oleh pelaku usaha, terutama generasi muda.
Kolaborasi Lintas Sektor sebagai Pengungkit Nilai Tambah
Strategi ketiga yang disoroti adalah pentingnya kolaborasi antar pelaku industri kreatif dan antara UMKM dengan berbagai pemangku kepentingan. Kolaborasi lintas sektor dipercaya dapat menghasilkan inovasi baru serta memperkuat identitas produk melalui integrasi perspektif yang lebih luas.
Dalam konteks ini, pengembangan jejaring usaha, partisipasi dalam platform bersama, serta pemanfaatan ruang kolaboratif menjadi langkah taktis yang mendorong UMKM untuk tidak berjalan sendiri. Kolaborasi juga dipandang sebagai cara untuk memperluas akses pasar dan menumbuhkan ekosistem yang saling menguntungkan antar pelaku ekonomi kreatif.
Tantangan Kompetisi dan Adaptasi Tren
Meskipun peluang pasar terbuka lebar, pelaku UMKM di sektor fesyen masih dihadapkan pada sejumlah tantangan, mulai dari tingginya kompetisi dengan produk luar negeri hingga ketidaksiapan dalam mengikuti perubahan tren yang cepat. Dalam banyak kasus, keinginan untuk langsung menembus pasar ekspor tidak dibarengi dengan kesiapan karakter produk, daya saing merek, maupun riset pasar yang memadai.
Pelaku usaha pemula sering kali tergoda untuk menyasar pasar global tanpa memahami dinamika persaingan di dalamnya. Tanpa fondasi yang kuat, strategi ekspor justru dapat menjadi bumerang yang menghambat pertumbuhan bisnis jangka panjang.
Sebaliknya, bagi pelaku usaha yang sudah berpengalaman, riset pasar dan penyesuaian produk dengan preferensi konsumen luar negeri menjadi keharusan agar mampu bersaing dengan merek-merek besar dari negara lain. Pendekatan berbasis data, pemetaan tren global, serta kesiapan menghadapi persaingan harga dan standar kualitas menjadi kunci utama dalam strategi go global.
Transformasi UMKM Fesyen Menuju Ekonomi Kreatif Berbasis Inovasi
Secara umum, transformasi UMKM menuju pelaku ekonomi kreatif tidak hanya berdampak pada peningkatan daya saing, tetapi juga mendorong kemandirian ekonomi dan pengakuan terhadap produk lokal di kancah internasional. Ketika UMKM mulai mengintegrasikan kreativitas, inovasi, dan strategi branding secara konsisten, maka potensi produk lokal untuk menjadi bagian dari rantai ekonomi global akan semakin terbuka.
Melalui kombinasi penguatan identitas merek, optimalisasi konten dan kemasan, serta kolaborasi lintas sektor, UMKM di sektor fesyen memiliki peluang besar untuk tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh secara berkelanjutan dan berkontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja serta ekspor nasional.
***
ALP/NS



