Program Bantuan Modal Dorong UMKM Pangan Banyumas Masuk Rantai Pasok Lokal
Minggu, 20 Juli 2025 | 09:00 WIB

LINK UMKM - Sebanyak 30 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Banyumas, Jawa Tengah, menerima bantuan modal usaha dalam bentuk barang sebagai bagian dari program penguatan ekonomi lokal yang diselenggarakan melalui kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah. Program ini merupakan implementasi dari kebijakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) yang difokuskan untuk mendukung UMKM berbasis komoditas pangan strategis.
Bantuan yang disalurkan meliputi rak display serta bahan kebutuhan pokok seperti beras, gula, dan minyak goreng. Nilai bantuan yang diberikan kepada masing-masing pelaku usaha mencapai Rp5 juta. Penyerahan dilakukan secara simbolis dan disaksikan langsung oleh pejabat pemerintah daerah yang mewakili kepala daerah.
UMKM Pangan Jadi Fokus Penguatan Ekonomi Daerah
Berdasarkan data dari pemerintah daerah, UMKM yang terpilih merupakan pelaku usaha yang telah direkomendasikan melalui proses seleksi berdasarkan potensi bisnis dan kesesuaian dengan rantai pasok lokal. Fokus program kali ini diarahkan pada sektor pengelolaan beras dan bahan pangan pokok lainnya, mengingat Banyumas dikenal sebagai salah satu sentra produksi beras berkualitas di tingkat nasional.
Pendekatan yang digunakan dalam program ini tidak hanya memberikan bantuan langsung, tetapi juga diarahkan untuk membentuk ekosistem kemitraan jangka panjang antara pelaku UMKM dan jaringan distribusi pangan lokal. Dengan demikian, para pelaku UMKM diharapkan dapat memperkuat posisi mereka sebagai bagian dari rantai pasok daerah sekaligus meningkatkan ketahanan pangan masyarakat.
Strategi Terpadu: Permodalan, Pendampingan, dan Pemasaran
Program TJSL yang diimplementasikan di Banyumas ini dianggap mampu menjawab tiga persoalan mendasar yang selama ini dihadapi UMKM, yakni keterbatasan akses permodalan, kurangnya pelatihan kewirausahaan, serta rendahnya daya jangkau pemasaran. Pemerintah daerah menilai bahwa inisiatif ini perlu disertai dengan pendampingan berkelanjutan agar dampaknya tidak hanya bersifat sesaat.
Melalui pendekatan terintegrasi, pelaku UMKM tidak hanya dibantu dari sisi logistik dan sarana produksi, tetapi juga diarahkan agar mampu bertransformasi menjadi mitra usaha yang profesional, efisien, dan kompetitif di sektor pangan lokal.
Rantai Pasok Lokal Sebagai Pengungkit UMKM Naik Kelas
Program bantuan ini juga diorientasikan untuk mendorong UMKM menjadi bagian dari rantai pasok nasional, khususnya dalam penyediaan komoditas strategis seperti beras. Dengan potensi geografis dan sumber daya pertanian yang melimpah, Banyumas memiliki peluang besar untuk memperkuat struktur distribusi pangan melalui peran aktif UMKM lokal.
Pelibatan UMKM dalam sistem rantai pasok dinilai penting untuk memastikan keberlanjutan pasokan bahan pangan dan membuka peluang usaha yang lebih luas di tingkat lokal. Hal ini sekaligus mendukung arah kebijakan pemerintah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi berbasis kerakyatan.
Kolaborasi Pemerintah Daerah sebagai Pilar Penguatan UMKM
Pemerintah daerah menyampaikan komitmennya untuk terus mendukung inisiatif serupa melalui kemitraan lintas sektor. Sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dipandang krusial dalam menciptakan iklim usaha yang sehat bagi UMKM, terutama di sektor strategis seperti pangan.
Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, di mana UMKM ditempatkan sebagai aktor utama dalam penguatan ekonomi lokal. Ke depan, program seperti ini diharapkan tidak hanya terhenti pada pemberian bantuan, tetapi terus dimonitor dan dikembangkan agar memberikan manfaat nyata dan jangka panjang bagi masyarakat Banyumas.
***
ALP/NS



