LINK UMKM - Di tengah dominasi produk teh impor di pasar premium, salah satu pelaku UMKM teh lokal asal Bogor berhasil menunjukkan kapasitasnya dengan menembus pasar ekspor dan memperkuat citra teh Indonesia sebagai produk unggulan berbasis budaya. Usaha ini mengangkat konsep artisan tea, yang berfokus pada kualitas, keberlanjutan, dan pemberdayaan petani lokal.

Berdiri sejak 2018, usaha ini dijalankan dengan pendekatan nilai tambah yang tidak hanya mengejar aspek komersial, tetapi juga memposisikan teh Indonesia sebagai representasi kekayaan alam dan warisan budaya nusantara. UMKM ini dikenal memproduksi teh dari 100 persen daun teh lokal yang dipasok langsung oleh petani kecil dari berbagai daerah seperti Yogyakarta, Batang, Cianjur, dan Sukabumi.

Hasil evaluasi dampak menunjukkan bahwa setelah melalui proses pelatihan dan pendampingan, nilai jual daun teh yang sebelumnya hanya dihargai sekitar Rp15 ribu per kilogram dapat meningkat signifikan hingga mencapai Rp1 juta per kilogram. Model kemitraan yang dibangun UMKM ini juga menciptakan efek berantai dalam pembukaan lapangan kerja. Tercatat, setidaknya delapan petani utama telah terlibat aktif, masing-masing membina kelompok pemetik teh yang dapat melibatkan hingga 25 orang.

Produk teh yang dihasilkan telah memenuhi standar keamanan pangan, termasuk sertifikasi halal dan HACCP. Distribusi produk kini mencakup berbagai jaringan hotel, restoran, dan kafe di kota-kota besar di Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Medan, Bali, dan Labuan Bajo. Di tingkat internasional, produk ini telah berhasil masuk ke pasar ekspor di Singapura, Malaysia, Filipina, Austria, Jepang, Amerika Serikat, dan Kanada. Saluran e-commerce juga dimanfaatkan sebagai jalur distribusi lintas batas.

Dalam proses pengembangan usahanya, pelaku UMKM ini memperoleh berbagai bentuk pendampingan dan pelatihan, termasuk kesempatan mengikuti pameran bertaraf nasional dan internasional. Keikutsertaan dalam ajang pameran tidak hanya membuka akses pasar baru, tetapi juga memberikan ruang belajar melalui interaksi langsung dengan konsumen serta pelaku industri global.

Pada salah satu forum UMKM berskala internasional di Singapura, produk teh lokal asal Bogor ini berhasil meraih penghargaan untuk kategori eksibitor terbaik, berkat keunggulan dalam kualitas, inovasi, produktivitas, digitalisasi usaha, dan keberhasilan penetrasi pasar ekspor.

Pencapaian ini menunjukkan bagaimana pendekatan berbasis value creation, pemberdayaan, dan pemanfaatan platform promosi strategis dapat mendorong UMKM naik kelas secara nyata. Dengan konsistensi menjaga mutu, memperkuat narasi produk lokal, serta menjadikan petani sebagai mitra utama dalam rantai pasok, UMKM teh asal Bogor ini menjadi contoh praktik baik dalam transformasi sektor pangan berbasis kearifan lokal.

***

ALP/NS