UMKM Bisa Akses KUR BRI 2025 Mulai Dari Rp100 Ribuan dengan Syarat yang Sederhana
Minggu, 13 Juli 2025 | 12:00 WIB

LINK UMKM - Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI tahun 2025 kembali hadir sebagai instrumen pembiayaan mikro yang didesain untuk memperluas akses permodalan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Dengan menawarkan plafon pinjaman mulai dari nominal kecil, suku bunga rendah, serta persyaratan yang lebih sederhana, program ini dinilai relevan dalam mendukung keberlangsungan dan pertumbuhan bisnis skala kecil. Berdasarkan kebijakan terkini, KUR BRI 2025 menghadirkan skema yang memungkinkan pelaku UMKM mendapatkan pinjaman mulai dari Rp1 juta, bahkan dengan cicilan sekitar Rp100 ribuan per bulan.
- Skema KUR BRI 2025 Dirancang Sesuai Kapasitas Pelaku UMKM
KUR BRI tahun ini menetapkan plafon pinjaman mulai dari Rp1 juta hingga Rp500 juta dengan tenor bervariasi antara 12 hingga 60 bulan. Pendekatan ini memungkinkan pelaku usaha memilih jangka waktu pinjaman yang sesuai dengan arus kas bisnis mereka. Berdasarkan simulasi resmi, pinjaman senilai Rp5 juta dapat dicicil sekitar Rp108.333 per bulan jika memilih tenor lima tahun, sedangkan pinjaman Rp10 juta dapat dicicil Rp219.000 untuk periode yang sama. Bunga pinjaman ditetapkan sebesar 6 persen efektif per tahun untuk pengajuan pertama, kemudian naik bertahap pada pengajuan kedua dan ketiga masing-masing menjadi 7 persen dan 8 persen.
- Kategori KUR Didesain untuk Segmentasi UMKM yang Beragam
Dalam pelaksanaannya, KUR BRI 2025 terbagi menjadi tiga jenis: KUR Mikro, KUR Kecil, dan KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI). KUR Mikro mencakup pembiayaan mulai dari Rp1 juta hingga Rp25 juta, sedangkan KUR Kecil diperuntukkan bagi kebutuhan modal antara Rp100 juta hingga Rp500 juta. Segmentasi ini dilakukan agar pelaku usaha dari berbagai skala—baik pedagang harian hingga industri rumahan skala menengah—dapat mengakses pembiayaan sesuai dengan kapasitas usaha mereka.
- Kemudahan Akses Menjadi Fokus Utama dalam Skema Baru
Salah satu inovasi yang diusung dalam program KUR BRI 2025 adalah penyederhanaan prosedur pengajuan. Pelaku usaha kini hanya perlu mendatangi unit kerja BRI terdekat untuk pengajuan pinjaman di bawah Rp25 juta. Sementara pengajuan dengan nominal di atas batas tersebut tetap harus dilakukan di kantor cabang. Penerapan proses yang lebih ringkas ini ditujukan untuk mempercepat penyaluran kredit produktif, terutama bagi UMKM yang masih belum memiliki akses ke pembiayaan formal.
- Fleksibilitas Tenor dan Bunga Ringan Tingkatkan Aksesibilitas
Penyesuaian tenor menjadi salah satu strategi untuk menjaga kualitas pinjaman sekaligus mendukung manajemen keuangan usaha. UMKM yang masih dalam tahap awal dapat memilih jangka waktu cicilan lebih panjang untuk mendapatkan nominal angsuran yang lebih ringan. Kebijakan ini dinilai relevan mengingat sebagian besar pelaku UMKM di Indonesia masih menghadapi tantangan dalam menjaga stabilitas arus kas, terutama pascapandemi dan di tengah ketidakpastian ekonomi global.
- Dukungan Terhadap UMKM Lokal dalam Arah Transformasi Ekonomi
Melalui KUR BRI 2025, pemerintah mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan daya saing melalui pembiayaan terjangkau dan terstruktur. Inisiatif ini tidak hanya mendorong pengembangan skala usaha, tetapi juga menciptakan peluang kerja baru di sektor informal. Dengan skema pinjaman yang lebih adaptif dan terukur, UMKM diharapkan mampu bertransformasi menjadi sektor ekonomi yang tangguh dan berkontribusi lebih besar terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional.
Secara keseluruhan, KUR BRI 2025 menjadi bentuk konkret dukungan terhadap UMKM Indonesia melalui pendekatan yang lebih inklusif dan efisien. Dengan bunga kompetitif, tenor fleksibel, serta persyaratan yang semakin disederhanakan, pelaku usaha kini memiliki peluang lebih besar untuk mengakses pembiayaan yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Bagi UMKM yang ingin memperluas usahanya atau mengatasi hambatan modal, program ini dapat menjadi solusi strategis dalam meningkatkan daya saing dan ketahanan bisnis di tengah dinamika ekonomi saat ini.
***
ALP/NS



