Pemerintah Dorong Ekonomi Kerakyatan UMKM Cianjur dan Jambore Koperasi

Rabu, 9 Juli 2025 | 12:00 WIB

Bupati Cianjur Mohammad Wahyu Ferdian bersama para pelaku UMKM dalam Jambore Koperasi dan UMKM Expo Business Micro Competition (BMC) 2025.

LINK UMKM - Pemerintah Kabupaten Cianjur memanfaatkan momentum peringatan Hari Jadi Daerah dan Hari Ulang Tahun Provinsi sebagai ajang konsolidasi ekonomi kerakyatan melalui penyelenggaraan Jambore Koperasi dan UMKM Expo serta Business Micro Competition (BMC) 2025. Kegiatan ini berlangsung di Lapangan Prawatasari pada Selasa, 1 Juli 2025, dan diikuti oleh ratusan pelaku usaha mikro dan koperasi dari berbagai desa dan kelurahan di Cianjur.

Event ini tidak hanya berfungsi sebagai ajang promosi produk lokal, tetapi juga menjadi platform edukatif dan kolaboratif bagi para pelaku UMKM. Dalam pendekatan pembangunan daerah berbasis masyarakat (community-driven development), kegiatan seperti BMC dipandang sebagai mekanisme intervensi sosial-ekonomi yang mampu memperkuat struktur ekonomi lokal melalui peningkatan partisipasi pelaku usaha kecil dan koperasi.

Koperasi Merah Putih: Agenda Strategis Transformasi Ekonomi Desa

Salah satu aspek paling signifikan dalam kegiatan ini adalah penyerahan Akta Notaris dan Surat Keputusan (SK) pendirian 360 Koperasi Merah Putih yang tersebar di seluruh desa dan kelurahan se-Kabupaten Cianjur. Pembentukan koperasi ini merujuk pada amanat Instruksi Presiden Republik Indonesia terkait percepatan pembentukan koperasi sebagai pilar utama sistem ekonomi nasional.

Berdasarkan teori institutional economics, keberadaan kelembagaan ekonomi lokal seperti koperasi desa menjadi instrumen penting dalam menciptakan sistem produksi, distribusi, dan konsumsi yang berkeadilan. Dalam konteks ini, koperasi tidak hanya berfungsi sebagai badan usaha, tetapi juga sebagai wahana partisipatif yang menampung aspirasi dan kebutuhan ekonomi masyarakat setempat.

Kehadiran koperasi desa dan kelurahan secara merata diyakini mampu memperkuat kemandirian ekonomi komunitas, mendorong konsolidasi sumber daya lokal, serta menumbuhkan solidaritas ekonomi yang berbasis nilai gotong royong.

Dampak BMC terhadap Dinamika UMKM Lokal

Tercatat lebih dari 320 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah ambil bagian dalam kegiatan Jambore dan Expo. Mereka menampilkan beragam produk unggulan, mulai dari kuliner khas, kriya berbasis budaya lokal, hingga produk inovatif berbahan baku pertanian. Dari perspektif local economic development (LED), kegiatan seperti ini menciptakan peluang pasar langsung, meningkatkan eksposur produk lokal, serta memperkuat jejaring antara pelaku UMKM dengan calon pembeli maupun mitra usaha potensial.

Business Micro Competition juga diposisikan sebagai ruang penguatan daya saing pelaku usaha melalui aspek pembelajaran dan apresiasi. Dalam kompetisi ini, pelaku usaha mendapatkan evaluasi dan umpan balik konstruktif yang dapat dimanfaatkan untuk perbaikan model bisnis mereka secara berkelanjutan.

Membangun Ekosistem UMKM dan Koperasi dari Desa ke Pusat

Jambore Koperasi dan UMKM Cianjur 2025 mencerminkan strategi pembangunan ekonomi daerah yang mengedepankan penguatan lembaga ekonomi akar rumput. Melalui penggabungan antara promosi, pelatihan, kompetisi, dan afirmasi kelembagaan, pemerintah daerah menunjukkan bahwa transformasi ekonomi tidak hanya bergantung pada skala usaha, tetapi juga pada kedalaman partisipasi dan kapasitas kelembagaan komunitas.

Dengan membangun fondasi koperasi Merah Putih di seluruh desa dan kelurahan, serta memberikan panggung inklusif bagi UMKM melalui BMC, Kabupaten Cianjur menegaskan komitmennya dalam memperkuat perekonomian rakyat berbasis desa—langkah yang sejalan dengan cita-cita pembangunan ekonomi nasional yang berkeadilan, berdaya tahan, dan berkelanjutan.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x