Dapat Modal dari BRI, UMKM Katering Dapur Ibu Suplai 3.356 Makanan Bergizi Sehari dalam Program MBG di Ogan Ilir
Senin, 23 Juni 2025 | 11:00 WIB

LINK UMKM - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus menegaskan perannya sebagai mitra strategis pemerintah dengan memberikan dukungan nyata kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam program sosial yang berdampak luas bagi masyarakat. Salah satu bentuk komitmen tersebut diwujudkan melalui pembiayaan kepada UMKM yang terlibat dalam penyediaan makanan bergizi dalam Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Tanjung Raja, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Dapur Ibu, usaha katering milik Wiwin Agustina, menjadi mitra utama penyedia makanan bergizi untuk program MBG di wilayah tersebut. Sejak resmi dipercaya sebagai dapur percontohan pada 13 Januari 2025, Dapur Ibu menyuplai ribuan porsi makanan bergizi setiap hari untuk siswa di 14 sekolah, dari jenjang PAUD hingga SMA. Jumlah penerima manfaat yang mendapatkan makanan sehat ini mencapai 3.356 siswa per hari.
Wiwin Agustina yang telah menekuni usaha katering sejak 2015 mengungkapkan bahwa keterlibatan dalam program pemerintah dengan standar kualitas dan higienitas tinggi memberikan tantangan baru. Dapur yang sebelumnya berskala rumahan harus bertransformasi menjadi fasilitas produksi dengan sarana sanitasi lengkap, peralatan masak berkapasitas besar, serta pengemasan makanan yang memenuhi persyaratan Badan Gizi Nasional.
Untuk itu, Wiwin harus melakukan berbagai penyesuaian dan renovasi operasional yang memerlukan pembiayaan tambahan. Beruntung, sejak awal membangun usaha, Wiwin menjaga kedisiplinan dan membangun rekam jejak baik sebagai nasabah BRI, sehingga akses modal menjadi lebih mudah didapatkan. Bantuan pembiayaan dari BRI ini memungkinkan Dapur Ibu menjalankan proses produksi secara berkelanjutan dan stabil, terutama dengan aliran pesanan yang konsisten dari program MBG.
Saat ini, Dapur Ibu telah mempekerjakan sekitar 50 tenaga kerja, dimana 47 di antaranya khusus bertugas menangani penyediaan makanan untuk program MBG. Wiwin menegaskan bahwa seluruh pekerja direkrut dari komunitas lokal sekitar tempat usaha sebagai bagian dari upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat. Ketika permintaan makanan meningkat, peluang kerja juga dibuka bagi warga lokal yang membutuhkan.
Dalam kesempatan terpisah, Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menyatakan bahwa dukungan pembiayaan kepada pelaku UMKM yang tergabung dalam program MBG adalah wujud nyata komitmen BRI untuk menciptakan dampak ekonomi yang berkelanjutan. Menurutnya, program MBG bukan hanya soal pemenuhan kebutuhan gizi siswa, tetapi juga membuka akses bagi pelaku ekonomi lokal untuk berkembang lebih luas.
Agustya menambahkan bahwa BRI terus berupaya memastikan pelaku UMKM yang menjadi bagian dari rantai pasok program MBG dapat tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan, sehingga manfaat program tidak hanya terasa pada sisi konsumsi, tetapi juga dari sisi pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dukungan pembiayaan BRI terhadap UMKM seperti Dapur Ibu menunjukkan bagaimana kolaborasi antara lembaga keuangan, pelaku usaha, dan program pemerintah dapat menciptakan dampak sosial-ekonomi yang signifikan. Melalui modal yang tepat, UMKM tidak hanya mampu memenuhi kebutuhan program sosial skala besar, tetapi juga memberdayakan masyarakat sekitar dengan membuka lapangan kerja dan meningkatkan kapasitas produksi.
Ini menjadi contoh keberhasilan strategi pemberdayaan UMKM yang dapat direplikasi di daerah lain untuk memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat dan memastikan program pemerintah berjalan efektif.
***
ALP/ND



