Mengapa Matcha Kian Populer? Ini Alasan dan Peluang Bisnis di Baliknya

Selasa, 10 Juni 2025 | 12:00 WIB

Ilustrasi - Fenomena Popularitas Matcha.

LINK UMKM - Fenomena matcha terus menunjukkan dominasinya di pasar kuliner global. Di Indonesia sendiri, matcha kini tak hanya dijumpai di kafe premium, tapi juga menjadi favorit dalam produk-produk UMKM. Lalu, apa yang membuat bubuk teh hijau asal Jepang ini begitu digemari?

Di tengah persaingan bisnis kuliner yang makin padat, kemunculan tren matcha bukan hanya fenomena rasa semata, tapi mencerminkan pergeseran selera dan nilai konsumen masa kini: mereka mencari produk yang tidak hanya enak, tetapi juga menarik, sehat, dan memiliki cerita. Matcha, secara unik, memenuhi semua kriteria tersebut.

Dibalik kepopulerannya, terdapat peluang usaha yang luas—dari pengembangan produk F&B hingga edukasi dan workshop. Berikut enam alasan utama mengapa tren matcha meledak, dan bagaimana Sobat LinkUMKM dapat memanfaatkannya menjadi peluang bisnis yang menjanjikan.

  1. Cita Rasa Unik yang Multifungsi

Rasa khas matcha yang kompleks—paduan gurih (umami), sedikit pahit, dan manis di akhir—menjadikannya bahan yang fleksibel. Rasa ini tidak hanya cocok untuk minuman, tetapi juga untuk aneka dessert, pastry, bahkan menu makanan utama.

Beberapa Sobat LinkUMKM menyebutkan bahwa matcha mudah dikombinasikan dengan coklat putih, keju, atau susu, tanpa membuat rasanya tenggelam. Ini memberi ruang luas bagi inovasi produk yang bisa terus berkembang.

  1. Visual yang Menarik dan Mudah Dipasarkan

Matcha tidak hanya menggoda lidah, tapi juga memanjakan mata. Warna hijaunya yang alami menjadikannya elemen visual yang "Instagrammable" dan sangat digemari di era pemasaran berbasis konten media sosial.

Menurut Sebagian Sobat LinkUMKM, produk dengan elemen visual mencolok seperti matcha lebih mudah viral. Konten berbentuk foto croissant matcha, video iced matcha latte, atau dessert box dengan taburan bubuk matcha kerap mendulang banyak interaksi secara organik.

  1. Persepsi Sebagai Pilihan Lebih Sehat

Tren gaya hidup sehat menjadi katalisator lain dalam meroketnya popularitas matcha. Kandungan antioksidan yang tinggi dan manfaat relaksasi dari L-theanine membuat matcha dinilai sebagai alternatif kopi yang lebih “ramah tubuh.”

Produk berbasis matcha sering diposisikan sebagai camilan bebas rasa bersalah—sebuah nilai jual yang resonan dengan konsumen urban yang sadar gizi, namun tetap ingin menikmati produk kekinian.

  1. Didorong Budaya Populer dan Globalisasi

Kehadiran budaya Jepang di dunia hiburan, fashion, hingga gaya hidup ikut mendongkrak ketenaran matcha. Anime, drama Jepang, hingga konten traveling turut mengenalkan budaya minum teh ala Negeri Sakura.

Masuknya matcha ke menu brand global seperti Starbucks turut mempercepat adopsi pasar global. Kini, matcha bukan hanya minuman tradisional, tetapi telah bertransformasi menjadi simbol gaya hidup modern yang universal.

  1. Luasnya Peluang Inovasi Bisnis

Melonjaknya permintaan terhadap produk matcha menciptakan beragam peluang usaha. Banyak Sobat LinkUMKM yang tak hanya menjual minuman matcha, tapi juga cookies, selai, pasta, bahkan mie berbahan dasar matcha.

Peluang juga terbuka dalam bisnis hampers, katering tematik, atau pembuatan energy snack berbahan matcha yang menyasar segmen konsumen sehat. Bagi pelaku usaha yang kreatif, matcha menjadi bahan baku dengan banyak kemungkinan.

Menangkap Tren dengan Strategi yang Matang

Tren matcha bukan hanya gelombang sesaat, melainkan respons pasar terhadap kebutuhan akan produk yang enak, sehat, estetik, dan memiliki nilai budaya. Dengan membaca dinamika ini, Sobat LinkUMKM merancang strategi yang bukan hanya mengikuti tren, tapi juga memperkuat identitas merek mereka sendiri.

Baik dengan menciptakan resep orisinal, menjadi penyedia bahan baku, maupun membuka kelas edukatif, kunci kesuksesan tetap terletak pada kualitas, inovasi, dan kepekaan terhadap selera pasar. Bagi yang mampu menjawab kebutuhan ini, matcha bukan sekadar tren—melainkan jalan menuju pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x