Jakarta Kreatif Festival 2025 Dianggap Jadi Langkah Strategis Menuju Ekonomi Inklusif dan Berkelanjutan
Sabtu, 7 Juni 2025 | 10:00 WIB

LINK UMKM - Perhelatan Jakarta Kreatif Festival (JKF) 2025 resmi dimulai pada Rabu (4/6) di kawasan Jakarta Selatan. Acara yang berlangsung hingga Minggu (8/6) ini menghadirkan sebanyak 84 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dari berbagai sektor seperti fesyen, kerajinan tangan, serta makanan dan minuman khas Nusantara.
Penyelenggaraan JKF 2025 bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun ke-498 Kota Jakarta. Festival ini mengusung tema Memperkuat Daya Saing Jakarta Sebagai Kota Global dan membawa semangat melalui tagline “Inxpire” yang merupakan singkatan dari Innovate, Explore, Empower. Tujuannya adalah untuk menumbuhkan semangat kewirausahaan, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor demi penguatan ekonomi kreatif ibu kota.
Pemerintah mengemukakan bahwa gelaran ini menjadi momentum untuk mengakselerasi pemberdayaan UMKM secara menyeluruh. Tiga program unggulan dikedepankan, yakni peningkatan kapasitas pemasaran dan pembiayaan, penguatan sistem pembayaran digital yang aman dan efisien, serta pengendalian inflasi melalui penyediaan pangan olahan yang stabil dan berkualitas. Rangkaian kegiatan di dalamnya mencakup pameran produk pangan, talkshow, tantangan memasak, hingga demonstrasi kuliner oleh pelaku industri lokal.
Salah satu pejabat tinggi di wilayah Jakarta menyampaikan bahwa Jakarta memiliki keunggulan yang membedakannya dari daerah lain, antara lain populasi yang dinamis, infrastruktur yang memadai, dan inisiatif keberlanjutan yang terus berkembang. Ia menyebutkan bahwa transformasi teknologi yang cepat juga menjadi kunci daya saing Jakarta sebagai kota global.
Sementara itu, perwakilan pemerintah provinsi menyatakan bahwa sebagai pusat pemerintahan dan pusat kegiatan ekonomi nasional, Jakarta terus memainkan peran vital dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini tercermin dari kontribusi Jakarta terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional yang mencapai 16,85 persen.
Lebih lanjut dijelaskan bahwa kinerja ekonomi Jakarta yang tumbuh sebesar 4,95 persen (yoy) pada triwulan pertama tahun 2025 menunjukkan ketahanan di tengah tekanan ekonomi global. Kontribusi UMKM disebut sebagai salah satu pilar utama pertumbuhan tersebut. Pemerintah daerah pun terus menguatkan komitmennya dalam mendukung pengembangan UMKM, salah satunya melalui program Pengembangan Kewirausahaan Terpadu.
Hingga awal Juni 2025, tercatat lebih dari 403 ribu pelaku UMKM tergabung dalam program kewirausahaan tersebut. Berbagai upaya terus digalakkan, mulai dari pelatihan, pendampingan, fasilitasi perizinan, hingga akses permodalan. Semua ini diarahkan untuk membentuk ekosistem ekonomi kreatif yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan.
Dalam pembukaan acara, pemerintah juga mengajak seluruh peserta JKF 2025 menjadikan festival ini sebagai wadah pembelajaran bersama dan ruang kolaborasi untuk memperkuat kontribusi terhadap perekonomian lokal maupun nasional. Kolaborasi lintas sektor dipandang sebagai kunci keberhasilan dalam mendorong transformasi Jakarta menuju kota kelas dunia.
Di sisi lain, sektor keuangan yang turut mendukung agenda ini mengungkapkan bahwa strategi pemberdayaan UMKM dilakukan secara menyeluruh melalui tiga pilar utama: korporatisasi, peningkatan kapasitas literasi keuangan, dan perluasan akses pembiayaan melalui kerja sama dengan penyedia layanan finansial berbasis digital.
Dari sisi digitalisasi, data menunjukkan bahwa transaksi menggunakan QRIS di Jakarta mengalami lonjakan signifikan, yakni mencapai 907 juta transaksi sepanjang kuartal pertama 2025 atau tumbuh 166 persen dibanding tahun sebelumnya. Jumlah pengguna QRIS pun tercatat hampir menyentuh angka 6 juta.
Peningkatan ini dinilai sebagai cerminan keberhasilan transformasi ekonomi digital di ibu kota. UMKM yang sebelumnya berbasis konvensional kini semakin banyak yang beralih ke ekosistem digital bahkan merambah pasar ekspor. Salah satu inovasi terbaru, yakni QRIS Tap, juga dinilai berhasil mendukung efisiensi sistem pembayaran di Jakarta.
Melalui JKF 2025, semua pihak berharap dapat memperkuat sinergi antara pemerintah dan pelaku usaha demi menciptakan langkah nyata menuju Jakarta sebagai kota global. Festival ini dianggap bukan hanya sebagai ajang promosi produk UMKM, tetapi juga sebagai tonggak penting bagi lahirnya ekosistem ekonomi kreatif yang lebih inklusif, inovatif, dan berkelanjutan.
***
ALP/NS



