Kelebihan dan Kekurangan Membangun Bisnis dengan Pinjaman: 6 Hal Penting yang Harus Diketahui UMKM
Kamis, 5 Juni 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Dalam dunia usaha, keterbatasan modal kerap menjadi kendala utama yang menghambat lahirnya bisnis baru, terutama bagi Sobat LinkUMKM Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Untuk mengatasi persoalan ini, banyak pengusaha pemula memilih opsi pembiayaan melalui pinjaman. Meski menjanjikan percepatan dalam mewujudkan ide bisnis, keputusan menggunakan pinjaman sebagai modal awal tak lepas dari risiko yang mesti dipertimbangkan secara matang.
- Percepatan dalam Mewujudkan Bisnis
Pinjaman memungkinkan Sobat LinkUMKM untuk segera mengeksekusi ide bisnis tanpa harus menunggu modal terkumpul melalui tabungan. Kondisi ini memberikan keunggulan kompetitif, terutama saat peluang pasar terbuka lebar. Dengan dana yang tersedia lebih awal, proses produksi, pemasaran, hingga distribusi bisa dijalankan lebih cepat.
- Meningkatkan Motivasi dan Pendapatan Usaha
Dorongan untuk membayar cicilan dan bunga membuat Sobat LinkUMKM terdorong bekerja lebih keras demi menjaga kelangsungan bisnis. Sejumlah studi menunjukkan bahwa pinjaman dapat memicu peningkatan pendapatan usaha, asalkan digunakan secara produktif dan disertai strategi bisnis yang solid.
- Disiplin dalam Perencanaan Keuangan
Kewajiban membayar pinjaman secara berkala menuntut Sobat LinkUMKM untuk lebih disiplin dalam mengatur arus kas dan pengeluaran. Hal ini pada akhirnya berdampak positif terhadap manajemen keuangan usaha, karena mendorong pengusaha untuk selalu merencanakan setiap langkah bisnis secara matang.
- Dukungan Program Pendampingan Usaha
Beberapa lembaga pemberi pinjaman, terutama yang berbasis inklusi keuangan, turut menawarkan program pendampingan dan pelatihan usaha. Program ini tidak hanya membantu Sobat LinkUMKM dalam pengelolaan bisnis, tetapi juga meningkatkan peluang kesuksesan dalam menjalankan usaha secara berkelanjutan.
- Biaya Tambahan yang Membebani
Di sisi lain, pinjaman tidak hanya soal pengembalian pokok. Sobat LinkUMKM harus siap menghadapi beban biaya tambahan seperti bunga, administrasi, asuransi, hingga denda keterlambatan. Bila tidak dihitung secara cermat, biaya-biaya ini bisa membebani operasional usaha dan menimbulkan risiko gagal bayar.
- Tekanan Psikologis dan Risiko Penyitaan
Ketidakmampuan membayar pinjaman tepat waktu bisa berujung pada penyitaan aset atau tindakan hukum dari pihak pemberi pinjaman. Selain kerugian finansial, tekanan psikologis dari utang juga dapat berdampak buruk pada kesehatan mental Sobat LinkUMKM. Tidak sedikit kasus stres berat bahkan depresi muncul akibat beban cicilan yang menumpuk.
Menggunakan pinjaman sebagai modal bisnis bukanlah keputusan yang salah, namun perlu disertai dengan pertimbangan menyeluruh dan perencanaan matang. Bagi Sobat LinkUMKM, penting untuk tidak hanya tergiur kemudahan akses dana, tetapi juga memahami konsekuensi jangka panjangnya. Dengan pemahaman yang utuh tentang plus minus membangun bisnis melalui pinjaman, setiap keputusan pembiayaan bisa diarahkan untuk mendukung keberhasilan usaha secara berkelanjutan.
***
ALP/NS



