Libatkan UMKM dari 35 Daerah, Borobudur Marathon 2025 Siap Gaet Ribuan Peserta dari 26 Negara
Selasa, 27 Mei 2025 | 12:00 WIB

LINK UMKM - Borobudur Marathon 2025 dijadwalkan kembali digelar dengan nuansa yang diperbarui. Tahun ini, perhelatan lari bertaraf internasional tersebut akan menyuguhkan rute baru yang dirancang untuk memberikan pengalaman berbeda bagi peserta, serta menghadirkan pelibatan UMKM dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
Ajang ini diproyeksikan menjadi salah satu destinasi sport tourism unggulan nasional. Dengan tanggal pelaksanaan yang telah ditetapkan pada 16 November 2025, panitia menyiapkan tiga kategori lomba yakni marathon penuh (42,195 km), half marathon (21,1 km), dan lomba lari 10 km. Total kuota peserta mencapai 10.500 orang, dengan 158 pelari dari 26 negara dikabarkan siap meramaikan ajang tahunan ini.
Borobudur Marathon tahun ini mendapatkan pengakuan internasional berupa sertifikasi Elite Label dari lembaga olahraga global, menjadikannya lebih prestisius dan menarik minat pelari elite dari berbagai penjuru dunia.
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menilai ajang ini sebagai salah satu strategi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya melalui sektor konsumsi. Kegiatan sport tourism seperti Borobudur Marathon dipandang sebagai pintu masuk untuk menarik kunjungan wisatawan dari luar daerah, yang pada akhirnya akan membelanjakan uangnya di kawasan setempat, termasuk pada produk-produk UMKM.
Data menunjukkan bahwa perputaran ekonomi selama pelaksanaan Borobudur Marathon terus mengalami peningkatan signifikan. Pada 2023, perputaran ekonomi tercatat sebesar Rp61,6 miliar dan meningkat menjadi Rp73,9 miliar pada 2024.
Pihak penyelenggara juga menyampaikan bahwa masyarakat Magelang dan sekitarnya siap memberikan sambutan hangat kepada seluruh peserta, termasuk pelari mancanegara. Keramahtamahan lokal diyakini menjadi kekuatan tersendiri dalam mendukung kenyamanan event.
Salah satu fokus utama Borobudur Marathon 2025 adalah pelibatan UMKM. Pelaku usaha kecil dari berbagai sektor seperti kuliner, kerajinan tangan, dan produk lokal lainnya akan dikurasi untuk berpartisipasi. UMKM dari 35 kabupaten/kota akan mendapatkan ruang promosi dan penjualan selama rangkaian acara berlangsung.
Dalam upaya mendukung transaksi digital dan inklusi keuangan, sistem pembayaran non-tunai juga akan dioptimalkan selama event berlangsung, seperti pemanfaatan QRIS dan fasilitas transaksi elektronik lainnya. Hal ini diharapkan bisa mendukung pertumbuhan ekonomi kerakyatan dan meningkatkan daya saing UMKM di era digital.
Borobudur Marathon 2025 tidak hanya menjadi ajang olahraga semata, tetapi juga ruang kolaborasi antara sektor pariwisata dan ekonomi rakyat. Dengan skala yang semakin besar dan jangkauan internasional, acara ini diharapkan mampu membawa dampak berkelanjutan bagi promosi potensi lokal, termasuk penguatan kapasitas dan jejaring pasar bagi pelaku UMKM di seluruh Jawa Tengah.
***
ALP/NS



