Tips Cara Mengelola Cash Flow Agar Tetap Positif untuk UMKM

Minggu, 25 Mei 2025 | 10:00 WIB

Ilustrasi - cash flow.

LINK UMKM -  Dalam dunia usaha, menjaga arus kas tetap positif menjadi salah satu tantangan utama, khususnya bagi Sobat LinkUMKM Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Meskipun omzet penjualan terlihat menjanjikan, banyak Sobat LinkUMKM justru mengalami kesulitan keuangan karena buruknya pengelolaan cash flow. Dana yang masuk dan keluar tidak dicatat dengan rinci, perencanaan keuangan minim, hingga keputusan investasi yang kurang bijak—semuanya bisa menyebabkan defisit arus kas yang berdampak langsung pada kelangsungan bisnis.

Padahal, arus kas yang sehat merupakan indikator penting bagi pertumbuhan usaha. Untuk itu, penting bagi Sobat LinkUMKM memahami strategi mengelola cash flow secara efektif.

  1. Catat Setiap Transaksi dalam Jurnal Harian

Pencatatan transaksi harian merupakan langkah dasar dalam menjaga cash flow tetap sehat. Banyak Sobat LinkUMKM yang meremehkan pencatatan arus kas karena dianggap menyita waktu, padahal kegiatan ini sangat krusial. Dengan mencatat secara teratur, Sobat LinkUMKM dapat mengidentifikasi sumber pemasukan dan pengeluaran secara rinci, serta mengevaluasi apakah dana digunakan secara efisien.

Pencatatan ini juga memudahkan pemisahan antara pengeluaran operasional rutin dan belanja modal, sehingga mempermudah analisis kondisi keuangan secara keseluruhan.

  1. Buat dan Tinjau Laporan Arus Kas Secara Berkala

Setelah pencatatan dilakukan, langkah berikutnya adalah menyusun laporan arus kas secara berkala—baik mingguan maupun bulanan. Laporan ini menjadi dokumen penting untuk memahami pergerakan kas dan menentukan langkah strategis selanjutnya.

Sobat LinkUMKM yang terbiasa meninjau laporan arus kas akan lebih mudah mengantisipasi kekurangan dana operasional dan bisa menyusun strategi pembiayaan atau efisiensi lebih cepat dibanding yang tidak melakukan evaluasi rutin.

  1. Tetapkan Skala Prioritas dalam Pengeluaran

Tidak semua kebutuhan bisnis harus dipenuhi sekaligus. Mengelola cash flow berarti juga mampu memilah mana pengeluaran yang perlu segera dilakukan dan mana yang bisa ditunda. Dengan menetapkan prioritas, Sobat LinkUMKM dapat menghindari pemborosan pada hal-hal yang tidak memberikan dampak signifikan terhadap operasional atau pertumbuhan bisnis.

Langkah ini juga membantu menjaga ketersediaan kas agar tidak cepat habis di tengah jalan, khususnya saat bisnis sedang dalam masa ekspansi atau pemulihan.

  1. Kendalikan Investasi Aset Baru

Membeli aset usaha memang penting, namun tidak selalu harus dilakukan segera. Pembelian aset yang terlalu cepat, apalagi jika belum mendesak, berisiko menyedot dana operasional dan menyebabkan defisit kas. Sobat LinkUMKM disarankan menunda pembelian aset yang tidak memberikan dampak langsung terhadap pertumbuhan pendapatan.

Lebih baik, alokasikan dana tersebut untuk memperkuat operasional harian atau kegiatan pemasaran yang dapat menghasilkan penjualan lebih cepat.

  1. Percepat Penagihan Piutang Usaha

Piutang yang menumpuk menjadi salah satu penyebab stagnannya arus kas masuk. Banyak Sobat LinkUMKM memberikan kelonggaran pembayaran kepada pelanggan, namun tidak diimbangi dengan sistem penagihan yang jelas. Akibatnya, dana tertahan dan tidak bisa digunakan untuk kebutuhan usaha lainnya.

Untuk menjaga kas tetap mengalir, pastikan memiliki sistem penagihan yang disiplin dan terstruktur. Gunakan reminder berkala atau diskon khusus untuk pembayaran lebih cepat sebagai strategi menarik pembayaran lebih awal dari pelanggan.

Mengelola arus kas usaha tidak hanya soal mencatat pemasukan dan pengeluaran, melainkan juga menyangkut strategi dalam mengatur waktu, prioritas, dan pengambilan keputusan keuangan. Sobat LinkUMKM yang mampu menjaga cash flow tetap positif memiliki peluang lebih besar untuk tumbuh, mengembangkan produk, serta memperluas pasar.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x