Cara Efektif Kelola Stok Barang demi Arus Kas UMKM yang Sehat
Minggu, 25 Mei 2025 | 09:00 WIB

LINK UMKM - Dalam dunia usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), pengelolaan stok barang bukan hanya soal mencatat keluar-masuk produk. Lebih dari itu, stok yang tertata rapi dan efisien menjadi penentu kelancaran arus kas. Sayangnya, tidak sedikit Sobat LinkUMKM yang masih abai terhadap pentingnya pengelolaan persediaan. Padahal, stok yang menumpuk atau tidak terkontrol bisa menahan modal, merusak aliran kas, dan pada akhirnya menghambat kelangsungan usaha. Agar stok tidak menjadi beban, Sobat LinkUMKM perlu menerapkan strategi manajemen persediaan yang tepat.
- Gunakan Metode Pengelolaan Stok Sesuai Jenis Produk
Pemilihan metode pencatatan stok seperti FIFO (First In First Out) atau LIFO (Last In First Out) sangat menentukan efektivitas perputaran barang. Produk makanan dan minuman, misalnya, sebaiknya menggunakan metode FIFO agar barang lama segera terjual sebelum kedaluwarsa. Sementara itu, bisnis fashion atau produk musiman bisa memanfaatkan LIFO agar stok terbaru lebih cepat dipasarkan. Penyesuaian metode ini penting agar tidak terjadi pemborosan atau kerugian akibat barang rusak.
- Pastikan Pencatatan Stok Detail dan Akurat
Kesalahan pencatatan stok masih menjadi persoalan klasik di kalangan UMKM. Banyak Sobat LinkUMKM yang mencatat secara global atau bahkan tidak mencatat sama sekali. Padahal, pencatatan rinci—termasuk jumlah, jenis, dan variasi produk—sangat penting untuk analisis keuangan dan pengambilan keputusan. Ketelitian dalam pencatatan bisa mencegah selisih stok dan memudahkan pelacakan saat terjadi masalah.
- Bangun Sistem Persediaan yang Jelas dan Konsisten
UMKM kerap menjalankan operasional tanpa sistem yang baku. Akibatnya, alur masuk dan keluar barang sulit diawasi. Dengan membangun sistem persediaan, mulai dari alur gudang, pencatatan digital/manual, hingga penjadwalan stock opname, Sobat LinkUMKM dapat memiliki kontrol yang lebih baik terhadap pergerakan barang. Sistem ini tak harus kompleks—yang penting konsisten dan sesuai kebutuhan bisnis.
- Lakukan Kontrol Stok Secara Berkala
Minimnya pengawasan terhadap stok harian bisa menyebabkan ketidaksesuaian antara catatan dan kondisi aktual di gudang. Untuk menghindari hal tersebut, Sobat LinkUMKM disarankan melakukan monitoring rutin, misalnya harian atau mingguan, tergantung skala usaha. Dengan kontrol yang rutin, stok yang menumpuk, barang rusak, atau kehilangan bisa segera terdeteksi dan ditangani.
- Pisahkan Barang Lama dan Baru di Gudang
Pemisahan stok berdasarkan waktu masuk sangat penting, terutama untuk barang yang memiliki masa simpan terbatas. Tanpa pemisahan ini, produk lama berpotensi tertimbun oleh stok baru dan akhirnya rusak sebelum sempat terjual. Strategi ini juga membantu mempercepat proses pengambilan barang dan menjaga kualitas produk yang dikirim ke pelanggan.
- Rancang Perencanaan Stok Berdasarkan Data Penjualan
Perencanaan stok yang baik tak bisa lepas dari analisis data historis. Sobat LinkUMKM sebaiknya memperkirakan jumlah barang yang dibutuhkan berdasarkan penjualan sebelumnya. Selain itu, kapasitas gudang dan tren permintaan pasar juga perlu menjadi pertimbangan. Dengan perencanaan yang matang, perusahaan tidak hanya menghindari overstock, tapi juga memastikan ketersediaan produk saat dibutuhkan.
Manajemen stok yang buruk bisa menjadi titik lemah yang merusak stabilitas keuangan usaha. Oleh karena itu, Sobat LinkUMKM perlu melihat pengelolaan persediaan sebagai bagian integral dari strategi bisnis, bukan sekadar kegiatan administratif. Enam strategi di atas bukan hanya membantu menjaga keseimbangan arus kas, tapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan kepuasan pelanggan. Sobat LinkUMKM yang mampu mengelola stok dengan baik akan lebih siap menghadapi tantangan pasar dan tumbuh secara berkelanjutan.
***
ALP/NS



