Kesalahan Fatal yang Harus Dihindari Pelaku UMKM dalam Mengelola Keuangan Pribadi dan Usaha

Sabtu, 24 Mei 2025 | 12:00 WIB

Ilustrasi - Omzet Bisnis.

LINK UMKM - Tak sedikit pelaku UMKM yang merasa keuntungan usahanya selalu "menghilang" tanpa jejak yang jelas. Padahal, omzet bisa dibilang besar, bahkan mencapai ratusan juta rupiah per bulan. Fenomena ini bukan karena usaha tak menguntungkan, melainkan karena kesalahan dalam mengelola keuangan pribadi dan bisnis secara bersamaan.

Sebut saja kisah nyata seorang pengusaha kuliner asal Makassar yang meraih keuntungan hingga Rp350 juta per bulan. Namun karena tidak adanya perencanaan dan pengelolaan keuangan yang sehat, ia tetap mengalami kesulitan keuangan. Ini menunjukkan bahwa penghasilan besar tidak menjamin kestabilan finansial, baik untuk pribadi maupun bisnis.

  1. Mengelola Uang Berdasarkan Perasaan

Banyak pelaku UMKM yang saat meraih omzet besar langsung tergoda untuk membeli barang konsumtif, mengganti gadget, atau liburan mewah—semata karena merasa "sudah capek kerja". Padahal, keputusan finansial yang didasarkan pada emosi sangat berisiko, terutama bagi bisnis kecil yang bergantung pada cash flow harian.

Solusi: Pisahkan antara emosi dan keputusan keuangan. Gunakan logika bisnis dalam setiap pengeluaran, baik untuk usaha maupun pribadi.

  1. Tidak Membuat Perencanaan Keuangan yang Jelas

UMKM sering tidak memiliki rencana pengeluaran yang rinci, baik untuk kebutuhan operasional bisnis maupun untuk gaji pribadi pemilik. Akibatnya, uang usaha habis begitu saja tanpa hasil yang jelas.

Solusi: Buat anggaran bulanan yang membedakan antara biaya operasional, modal kerja, gaji karyawan, dan alokasi untuk penghasilan pribadi. Semakin detail perencanaan, semakin mudah dikendalikan.

  1. Mencampuradukkan Uang Pribadi dan Uang Usaha

Ini adalah penyakit umum pelaku UMKM. Semua uang masuk ke satu rekening, digunakan untuk segala macam keperluan. Akibatnya, tidak ada gambaran jelas berapa sebenarnya keuntungan usaha.

Solusi: Buka rekening bank terpisah untuk usaha. Gunakan sistem sederhana untuk mencatat transaksi harian. Sekecil apapun usahanya, perlakukan bisnis Sobat LinkUMKM secara profesional.

  1. Tidak Mencatat Pengeluaran dengan Disiplin

Tanpa pencatatan, Sobat LinkUMKM tidak akan tahu ke mana uang keluar. Banyak UMKM tidak sadar bahwa biaya kecil-kecil seperti parkir, makan di luar, atau pembelian stok tanpa perhitungan bisa menggerus keuntungan.

Solusi: Gunakan buku tulis sederhana atau aplikasi keuangan gratis untuk mencatat pemasukan dan pengeluaran setiap hari. Kunci keberhasilannya ada pada konsistensi, bukan alatnya.

  1. Tidak Melakukan Evaluasi Bulanan

Evaluasi membantu pemilik UMKM memahami performa keuangan bisnis sekaligus mengontrol pengeluaran pribadi. Tanpa evaluasi, Sobat LinkUMKM akan terus mengulangi kesalahan yang sama.

Solusi: Jadwalkan satu hari di akhir bulan untuk mengecek laporan keuangan usaha dan pribadi. Lihat pos mana yang bocor dan segera lakukan penyesuaian.

  1. Tidak Menetapkan Batasan Pengeluaran

UMKM sering kali "terjebak gaya hidup" saat bisnis sedang bagus. Pengeluaran meningkat tanpa batas, terutama untuk keperluan pribadi yang tidak ada hubungannya dengan usaha.

Solusi: Tetapkan limit pengeluaran pribadi, misalnya hanya 10–20% dari laba bersih usaha. Sisanya digunakan untuk reinvestasi bisnis, tabungan, dan dana darurat.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x