Desa BRILiaN di Lereng Merapi: Mengangkat Potensi Wisata dan Pertanian untuk Kesejahteraan Ekonomi Lokal

Senin, 19 Mei 2025 | 08:00 WIB

Semangat inovasi Desa Hargobinangun di lereng Merapi dalam mengembangkan wisata dan pertanian mengantarkannya menjadi salah satu Desa BRILiaN yang memberdayakan ekonomi lokal.

LINK UMKM -  Desa Hargobinangun yang terletak di lereng Gunung Merapi, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, telah menunjukkan semangat inovasi dalam mengembangkan sektor wisata dan pertanian untuk meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Desa ini menjadi contoh bagaimana pemanfaatan potensi lokal yang optimal dapat memberdayakan ekonomi desa secara signifikan.

Secara geografis, Hargobinangun terletak di bagian utara Kabupaten Sleman, berbatasan langsung dengan Gunung Merapi di sebelah utara. Desa ini juga memiliki batas wilayah dengan beberapa desa lain, seperti Pakembinangun dan Sartonoharjo di selatan, serta Candibinangun dan Purwobinangun di barat. Lurah Hargobinangun, Amin Sarjito, menjelaskan bahwa letak geografis desa yang berada di lereng gunung ini membuatnya memiliki potensi alam yang luar biasa untuk dikembangkan, terutama di sektor pariwisata dan pertanian.

Desa dengan luas wilayah sekitar 14.300 meter persegi ini memiliki tiga sektor utama yang sedang digarap dengan serius, yaitu pariwisata, agrikultur, dan pengelolaan kekayaan alam. Ketiganya dikelola secara kolaboratif oleh masyarakat desa dan didorong oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Merapi Sejahtera yang dibentuk pada akhir 2020. BUMDes ini menjalankan beberapa unit usaha yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian desa, dengan sektor pariwisata menjadi salah satu fokus utama.

Wisata Desa Kampoeng Mahoni, salah satu unit usaha BUMDes, mengelola berbagai atraksi wisata, seperti restoran, camping ground, jeep adventure, ATV, go-kart, outbound, hingga paintball. Selain itu, unit usaha lainnya, Hargo Park Central, mengelola layanan parkir untuk kawasan wisata sekitar, seperti Merapi Park, Oxygen Park, dan Kampoeng Mahoni. Amin Sarjito menuturkan bahwa sektor pariwisata dipilih karena dampaknya yang langsung dirasakan oleh masyarakat, namun sektor pertanian dan pengelolaan sampah tetap menjadi perhatian penting dalam upaya menjaga keseimbangan pembangunan desa.

Desa Hargobinangun juga mendorong pertumbuhan ekonomi kolektif dengan klusterisasi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Sebelumnya, warga desa bergerak secara individu, namun dengan adanya klusterisasi, mereka mendapatkan pelatihan untuk bekerja sama dan memperkuat ekonomi desa secara bersama-sama.

Dalam upayanya untuk terus berkembang, BUMDes Merapi Sejahtera akan menambah tiga unit usaha baru pada 2025, yaitu pengelolaan sampah berbasis digital, Greenhouse Ketapang untuk ketahanan pangan, dan layanan keagenan AgenBRILink. Amin menjelaskan bahwa program pengelolaan sampah berbasis digital bertujuan untuk menyelesaikan permasalahan sampah yang dihadapi desa wisata dengan ribuan pengunjung setiap harinya. Sampah yang terpusat di satu titik akan dikelola secara mandiri oleh warga menggunakan sistem digital.

Konsep smart village juga telah diterapkan di desa ini sebagai bagian dari modernisasi tata kelola desa, agar pengembangan sektor pariwisata dapat memberikan dampak yang maksimal bagi kesejahteraan masyarakat. Desa Hargobinangun mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak, salah satunya dari program Desa BRILiaN yang diinisiasi oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI). Pada tahun 2023, Desa Hargobinangun berhasil masuk dalam 40 besar program Desa BRILiaN yang bertujuan untuk memberdayakan desa-desa di Indonesia.

Sebagai bagian dari program Desa BRILiaN, desa ini menerima pendampingan yang komprehensif, mulai dari manajemen dan kelembagaan hingga pengembangan fasilitas desa. Corporate Secretary BRI, Agustya Hendy Bernadi, menjelaskan bahwa program ini telah diikuti oleh lebih dari 4.300 desa yang aktif bergerak untuk meningkatkan nilai ekonomi dan sosial masyarakat. Agustya berharap, kisah inspiratif Desa Hargobinangun dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain di Indonesia untuk menggali potensi lokal mereka dan membangkitkan ekonomi melalui inovasi yang berkelanjutan.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x