35,4 Juta Pelaku Usaha Ultra Mikro Dapat Akses Pembiayaan, Pemerataan Ekonomi Kian Nyata
Kamis, 15 Mei 2025 | 11:00 WIB

LINK UMKM - Upaya mewujudkan pemerataan ekonomi nasional semakin menunjukkan hasil nyata melalui dukungan pembiayaan terhadap sektor ultra mikro. Hingga Maret 2025, tercatat lebih dari 35 juta pelaku usaha ultra mikro telah menerima pembiayaan dengan total penyaluran mencapai ratusan triliun rupiah.
Langkah ini dilakukan melalui sinergi lintas lembaga yang mengedepankan prinsip kolaborasi, inklusi keuangan, dan pemberdayaan berkelanjutan. Akses terhadap layanan keuangan diberikan secara menyeluruh, tidak hanya di pusat-pusat kota, tetapi juga menjangkau wilayah pelosok yang sebelumnya minim sentuhan perbankan.
Pemerintah menegaskan bahwa pendekatan ini selaras dengan agenda pembangunan nasional, terutama dalam menciptakan lapangan kerja baru, mendorong wirausaha, dan memperkecil kesenjangan ekonomi. Dalam ekosistem pembiayaan ultra mikro, tidak hanya modal yang disediakan, tetapi juga berbagai program pelatihan dan pendampingan.
Edukasi literasi keuangan, pelatihan kewirausahaan, serta program pembinaan menjadi bagian integral dari skema pemberdayaan ini. Pelaku usaha didorong untuk naik kelas dan mampu mengelola usahanya secara mandiri dan berkelanjutan.
Salah satu inovasi digital yang turut mendukung transformasi ini adalah pemanfaatan aplikasi berbasis referral. Teknologi tersebut mempermudah pelaku usaha ultra mikro mendapatkan layanan tanpa harus datang ke kantor layanan secara langsung. Sejak peluncurannya beberapa tahun lalu, jutaan pelaku usaha telah merasakan manfaat dari sistem ini.
Pemerintah menekankan pentingnya keberlanjutan dalam pembangunan ekonomi kerakyatan. Prinsip tata kelola lingkungan, sosial, dan pemerintahan yang baik (ESG) menjadi acuan dalam merancang dan melaksanakan program pemberdayaan ekonomi.
Dengan ekosistem yang semakin kuat dan meluas, sektor ultra mikro kini menjadi salah satu pilar penting dalam penguatan ekonomi nasional. Pencapaian ini bukan hanya sekadar angka, tetapi juga mencerminkan semakin terbukanya jalan bagi masyarakat akar rumput untuk mandiri secara ekonomi dan berkontribusi dalam pertumbuhan nasional.
***
ALP/NS



