Dorong Keuangan Syariah, Pemerintah Targetkan Dua Juta Duta Literasi di Seluruh Nusantara

Selasa, 13 Mei 2025 | 10:00 WIB

lustrasi - Logo Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

LINK UMKM - Pemerintah mengumumkan rencana ambisius untuk mencetak dua juta duta literasi dan inklusi keuangan, khususnya di sektor keuangan syariah. Program ini digagas sebagai langkah strategis untuk memperkuat edukasi finansial di tengah pesatnya perkembangan layanan keuangan digital, sekaligus menjangkau kelompok masyarakat yang selama ini belum tersentuh secara optimal.

Pejabat dari kementerian terkait menyampaikan bahwa jutaan duta keuangan tersebut akan dibekali pelatihan menggunakan modul-modul dasar literasi keuangan syariah. Pelatihan ini ditujukan agar para duta mampu menyampaikan pemahaman keuangan secara tepat kepada komunitas di lingkungan masing-masing, terutama kepada kelompok perempuan yang dinilai memiliki peran penting dalam mengelola keuangan rumah tangga.

Dijelaskan pula bahwa program pelatihan akan dilakukan secara berjenjang, termasuk melalui skema Training of Trainer (ToT) dan pelatihan komunitas berbasis wilayah. Pemerintah juga tengah menyiapkan platform digital khusus yang memungkinkan para duta mengakses materi pelatihan dan mengisi dokumen pelaporan kegiatan mereka secara daring.

Inisiatif ini akan melibatkan beragam unsur masyarakat. Selain kader-kader perempuan, penyuluh dari lembaga keagamaan serta mahasiswa dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) tematik akan dilibatkan dalam upaya menyebarluaskan literasi keuangan syariah hingga ke pelosok daerah.

Langkah tersebut merupakan bagian dari program nasional yang bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap keuangan, serta mendorong inklusi keuangan berbasis prinsip syariah. Dalam pelaksanaannya, pemerintah menggandeng sejumlah kementerian dan lembaga untuk memperluas dampak program di tingkat akar rumput.

Pejabat tersebut juga menekankan pentingnya peran perempuan dalam ekosistem keuangan keluarga. Berdasarkan data yang dipaparkan, perempuan saat ini mendominasi penggunaan layanan keuangan digital di sektor fintech, dengan persentase peminjam mencapai 50,3 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan laki-laki.

Namun, tingginya akses ini ternyata belum sejalan dengan tingkat literasi keuangan. Data terbaru menunjukkan bahwa tingkat inklusi keuangan perempuan masih berada di angka 40,19 persen, sedangkan tingkat literasi keuangan syariah di kalangan perempuan hanya mencapai 13,32 persen.

Kondisi tersebut mendorong pemerintah untuk fokus pada penguatan peran ibu rumah tangga dalam edukasi keuangan. Perempuan disebut berperan sebagai pengelola utama dalam rumah tangga — mulai dari pengatur keuangan hingga penentu kesejahteraan keluarga.

Program bertajuk Si Cantik atau "Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah" menjadi salah satu terobosan dalam pemberdayaan perempuan melalui pembekalan literasi keuangan. Melalui pendekatan berbasis komunitas, program ini diharapkan mampu membangun generasi yang lebih sadar dan bijak dalam menggunakan layanan keuangan, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi keluarga.

Dengan target dua juta duta keuangan hingga beberapa tahun ke depan, pemerintah optimistis bahwa pemahaman masyarakat terhadap keuangan syariah akan tumbuh signifikan, dan inklusi keuangan nasional akan semakin merata.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x