Bogor Food Festival 2025 Hadirkan 30 UMKM, Kuliner Legendaris Jadi Magnet Pengunjung
Rabu, 7 Mei 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Aroma rempah-rempah khas Nusantara menyeruak di area pusat perbelanjaan Kota Bogor, sejak Bogor Food Festival (BFF) 2025 resmi dibuka pada Rabu (30/4/2025). Ajang tahunan ini kembali digelar untuk mempromosikan kekayaan kuliner lokal sekaligus mendukung para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sedikitnya 30 UMKM kuliner terlibat dalam festival yang akan berlangsung hingga Minggu (11/5/2025).
Mengusung tema “Jajanan Nusantara”, festival ini menyajikan lebih dari 30 jenis makanan dan camilan khas dari berbagai daerah di Indonesia. Mulai dari menu berat hingga jajanan legendaris, pengunjung bisa menjelajahi kekayaan rasa yang menggambarkan keanekaragaman budaya tanah air.
Pihak penyelenggara menyampaikan bahwa festival tahun ini tidak hanya dirancang sebagai ajang pamer kuliner, tetapi juga sebagai upaya memperkuat identitas Bogor sebagai salah satu destinasi wisata kuliner unggulan. Menurut keterangan yang disampaikan pada Jumat (2/5/2025), pertumbuhan sektor kuliner yang pesat menjadi alasan utama kegiatan ini terus dikembangkan dari tahun ke tahun.
Di antara hidangan yang menjadi daya tarik utama adalah Nasi Goreng Babat Pandawa yang kaya rempah, Coto Makassar Oma Tenny dengan kuah gurih khas Sulawesi, serta Ayam Penyet Cabe Ijo Luber yang menggoda selera. Tak ketinggalan, pengunjung juga bisa menemukan sajian seperti Tahu Gimbal Semarang, Mie Kocok Bandung, Cuanki Mang Udin, dan Mie Bangladesh yang sedang naik daun.
Selain kuliner daerah yang mulai populer di kalangan muda, festival ini juga menampilkan makanan-makanan ikonik yang telah dikenal sejak puluhan tahun lalu. Beberapa di antaranya adalah Gohyong Menteng, Pempek 69, Choipan khas Pontianak, Kerak Telor Jakarta dari Mpok N’ca, Batagor Nusantara, serta Cakwe Master yang dikenal karena teksturnya yang renyah.
Festival ini juga dirancang sebagai ruang edukasi dan pelestarian budaya kuliner. Pihak penyelenggara menegaskan bahwa warisan kuliner tradisional perlu dikenalkan kembali kepada generasi muda, agar tidak tergerus oleh tren makanan instan atau asing. Salah satu cara yang ditempuh adalah lewat kegiatan festival seperti ini, yang menyatukan cita rasa dengan suasana hangat dan kekeluargaan.
“Wisata kuliner kini menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat urban. Banyak orang yang datang ke pusat perbelanjaan tidak sekadar untuk berbelanja, tetapi juga mencari pengalaman kuliner baru,” demikian pernyataan dari penyelenggara.
Lebih dari sekadar tempat makan, Bogor Food Festival menjadi ajang silaturahmi antara pelaku UMKM dan masyarakat. Selain mendukung penjualan produk lokal, acara ini juga membuka peluang kolaborasi antarpengusaha kuliner dan memperluas jaringan distribusi.
Dengan semakin tingginya antusiasme masyarakat, festival ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan memperkokoh citra Bogor sebagai kota dengan kekayaan kuliner yang layak dijelajahi.
***
ALP/NS



