Jakarta Siap Hidupkan Kota Lewat Taman 24 Jam, UMKM Didorong Ikut Tumbuh
Jumat, 18 April 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Sejumlah taman di Jakarta bersiap beroperasi lebih lama, bahkan hingga 24 jam, sebagai bagian dari langkah pemerintah kota dalam menciptakan ruang publik yang lebih inklusif dan produktif. Kebijakan ini dijadwalkan mulai berlaku pada peringatan Hari Ulang Tahun Jakarta ke-498 pada 22 Juni mendatang.
Sedikitnya 10 taman masuk dalam daftar lokasi yang akan mengalami perpanjangan jam operasional. Dari jumlah tersebut, enam taman direncanakan buka 24 jam penuh, sementara empat lainnya akan dibuka hingga pukul 22.00 WIB. Di antara taman-taman yang bakal buka nonstop antara lain Taman Lapangan Banteng, Taman Ayodya, Tebet Eco Park, Taman Langsat, Taman Menteng, dan Taman Literasi.
Perbedaan jam operasional disesuaikan dengan kondisi lingkungan masing-masing. Beberapa taman dinilai lebih aman dan kondusif untuk dibuka sepanjang malam, sementara yang lainnya tetap dibatasi untuk menjaga kenyamanan warga sekitar.
Kebijakan ini, menurut pejabat daerah, tidak hanya ditujukan untuk memperluas ruang ekspresi publik, tetapi juga sebagai dorongan bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) untuk berkembang. Nantinya, area-area tertentu di taman akan dilengkapi dengan food court atau stan khusus UMKM, yang memungkinkan kegiatan ekonomi berlangsung seiring dengan aktivitas publik di taman.
Langkah ini sekaligus menjadi bagian dari target besar pemerintah kota dalam menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru. Tak hanya menyediakan tempat, pemerintah daerah juga telah menyiapkan anggaran khusus senilai hampir Rp300 miliar untuk mendukung pembiayaan dan pemberdayaan UMKM.
Salah satu tujuan utama dari kebijakan ini adalah menghidupkan kembali kawasan kota yang selama ini gelap dan tidak produktif saat malam hari. Banyak taman diketahui hanya beroperasi hingga pukul 18.00 WIB dan dibiarkan gelap begitu matahari terbenam. Melalui perubahan ini, taman-taman tersebut diharapkan menjadi titik pertemuan baru yang lebih terbuka dan dinamis bagi warga, seniman, dan komunitas kreatif lainnya.
Saat ini, persiapan terus dilakukan, termasuk pemasangan CCTV dan penambahan fasilitas pendukung lain, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan pengunjung.
Dengan langkah ini, kota tidak hanya menambah ruang rekreasi, tetapi juga menciptakan ekosistem yang mendukung ekonomi rakyat—sekaligus memperlihatkan upaya menjadikan ruang publik sebagai milik bersama yang terus hidup, siang dan malam.
***
ALP/NS



