5 Strategi Jitu Mengembangkan Produk yang Pasti Dibutuhkan Pasar

Jumat, 11 April 2025 | 13:00 WIB

Ilustraasi product strategy

LINK UMKM -  Banyak produk gagal bukan karena kualitasnya buruk, tapi karena tidak menjawab kebutuhan yang nyata di lapangan. Di era bisnis yang makin cepat berubah, penting bagi pelaku usaha untuk tidak sekadar mengikuti tren, melainkan benar-benar memahami apa yang sedang dibutuhkan pasar. 

Mengembangkan produk bukan soal ide yang keren semata, tapi soal seberapa dalam Sobat LinkUMKM mengenal calon pembelimu. Kalau Sobat LinkUMKM ingin produkmu bukan hanya dibeli, tapi juga dicari, lima langkah strategis ini bisa membantumu mengarah ke sana.

    1. Gali Masalah Lewat Riset Pasar yang Relevan

Langkah pertama yang tidak boleh dilewatkan adalah memahami siapa calon pembelimu. Riset pasar yang tajam akan membantumu melihat lebih dari sekadar data demografi—tapi juga perilaku, kebiasaan, hingga masalah yang belum terjawab. 

Sobat LinkUMKM bisa mulai dari hal sederhana seperti menyebar kuesioner, wawancara calon pengguna, atau ikut ngobrol di forum-forum online tempat target pasarmu aktif. Jangan berhenti di permukaan. Cari tahu kebutuhan mereka yang benar-benar mendesak, bukan sekadar keinginan sesaat.

  1. Pahami Gerak-Gerik Kompetitor Tanpa Meniru

Melihat cara kompetitor bermain di pasar itu penting, tapi bukan untuk ditiru mentah-mentah. Cermati strategi mereka: apa yang mereka tawarkan, bagaimana pendekatan pemasarannya, sampai celah apa yang belum mereka sentuh. 

Dari situ, Sobat LinkUMKM bisa menemukan ruang untuk tampil beda. Bisa jadi lewat fitur tambahan, kemasan yang lebih ramah lingkungan, atau pelayanan yang lebih personal. Produk yang punya ciri khas dan menawarkan nilai tambah akan lebih mudah diingat.

  1. Temukan Kebutuhan Tersembunyi (Unmet Needs)

Produk yang sukses seringkali hadir karena berhasil menjawab masalah yang sebelumnya tidak terlalu disadari orang. Ini yang disebut unmet needs. Untuk menemukannya, Sobat LinkUMKM perlu melihat dunia dari kacamata pengguna. 

Contoh klasiknya adalah layanan ojek online—lahir karena orang butuh transportasi yang fleksibel, cepat, dan praktis tanpa harus menunggu di pinggir jalan. Semakin Sobat LinkUMKM peka membaca keresahan sehari-hari, semakin besar peluangmu menciptakan solusi yang benar-benar dibutuhkan.

  1. Bangun Konsep Produk yang Terstruktur

Setelah tahu masalahnya, Sobat LinkUMKM perlu mengubah insight menjadi konsep produk yang konkret. Ini mencakup fitur, manfaat utama, siapa penggunanya, dan bagaimana posisinya dibandingkan produk lain di pasar. 

Sertakan juga hal-hal teknis yang bisa jadi pembeda, misalnya cara produksi, bahan yang digunakan, atau kemudahan penggunaan. Jika memungkinkan, ciptakan prototipe sederhana agar Sobat LinkUMKM bisa menguji seberapa menarik konsep itu di mata calon pembeli.

  1. Uji Lewat Produk Minimal (MVP) Sebelum Produksi Besar-Besaran

Jangan langsung produksi massal. Uji dulu dengan MVP atau minimum viable product, yaitu versi sederhana dari produkmu yang sudah bisa dipakai tapi belum lengkap. Ini akan membantumu mengukur reaksi pasar secara cepat dan murah. 

Lewat MVP, Sobat LinkUMKM bisa tahu fitur mana yang benar-benar dibutuhkan, mana yang bisa dipangkas, dan seperti apa ekspektasi konsumen sebenarnya. Feedback di tahap ini akan sangat menentukan apakah produkmu siap naik level atau masih butuh disempurnakan.

Mengembangkan produk bukan lagi soal insting semata, tapi soal pendekatan yang sistematis dan berorientasi pada kebutuhan nyata pasar. Dengan memahami siapa pengguna produkmu, apa masalah mereka, dan bagaimana solusi yang mereka butuhkan, Sobat LinkUMKM tidak hanya menciptakan produk—Sobat LinkUMKM sedang membangun solusi yang bernilai.

Jadi, sebelum Sobat LinkUMKM mencetak ribuan unit atau menghabiskan anggaran besar-besaran untuk promosi, pastikan dulu Sobat LinkUMKM sudah punya fondasi kuat: produk yang benar-benar relevan dan dibutuhkan. Karena pada akhirnya, pasar selalu lebih memilih produk yang menyelesaikan masalah, bukan yang sekadar terlihat keren.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x