5 Kesalahan Fatal yang Sering Bikin Produk UMKM Gagal Bersaing
Kamis, 10 April 2025 | 13:00 WIB

LINK UMKM - Di dunia UMKM, produk yang bagus saja belum cukup. Persaingan makin padat, konsumen makin cerdas, dan ekspektasi terus naik. Di tengah semua itu, branding menjadi salah satu senjata utama agar produk bisa dilihat, diingat, dan akhirnya dipilih. Tapi kenyataannya, masih banyak pelaku UMKM yang terjebak pada kesalahan branding yang seharusnya bisa dihindari sejak awal.
Kesalahan dalam membangun brand seringkali tidak langsung terlihat. Tapi dampaknya bisa besar, bahkan sampai membuat produk yang sebenarnya potensial jadi gagal berkembang. Supaya Sobat LinkUMKM tidak jatuh ke lubang yang sama, berikut lima kesalahan branding paling umum yang sering terjadi saat meluncurkan produk baru.
- Tidak Melakukan Riset Pasar yang Mendalam
Membuat produk tanpa tahu siapa pembelinya seperti menebak arah angin. Banyak UMKM langsung tancap gas tanpa tahu siapa target konsumennya, apa yang mereka butuhkan, dan seperti apa kompetitor mereka. Riset pasar bukan hal mewah, tapi langkah awal yang wajib dilakukan. Dengan memahami konsumen secara menyeluruh, Sobat LinkUMKM bisa menyusun strategi branding yang benar-benar nyambung dengan mereka.
- Nama Brand yang Tidak Relevan atau Sulit Diingat
Nama brand adalah pintu pertama menuju ingatan konsumen. Kalau namanya sulit dieja, nggak punya makna jelas, atau malah terdengar asing, maka peluang untuk menempel di benak pelanggan akan makin kecil. Nama brand sebaiknya ringkas, mudah diucapkan, punya makna positif, dan sesuai dengan citra produk yang Sobat LinkUMKM tawarkan.
- Desain Visual yang Terlalu Sederhana atau Tidak Konsisten
Visual adalah wajah dari brand Sobat LinkUMKM. Jika desain logo, kemasan, atau materi promosi terlihat seadanya, calon pelanggan bisa langsung ragu pada kualitas produk. Desain yang kuat tidak harus mahal, tapi harus selaras dengan identitas brand dan menarik perhatian target pasar. Konsistensi juga penting: jangan sampai brand terlihat beda-beda di setiap platform.
- Tidak Jelas Memposisikan Produk di Pasar
Positioning adalah cara produk Sobat LinkUMKM ingin dilihat oleh konsumen. Mau dikenal sebagai brand premium, ramah lingkungan, atau yang paling terjangkau? Jika positioning tidak dirancang dengan jelas, konsumen akan kesulitan memahami keunggulan produkmu dibanding yang lain. Akibatnya, mereka tidak punya alasan kuat untuk memilih produk Sobat LinkUMKM.
- Mengabaikan Feedback dari Konsumen
Feedback dari pelanggan bukan sekadar bahan renungan, tapi juga kompas untuk perbaikan. Banyak UMKM yang menutup telinga terhadap kritik atau masukan, padahal itu bisa jadi jalan pintas untuk memperbaiki branding, kualitas produk, dan layanan. Tunjukkan bahwa Sobat LinkUMKM mendengar, dan perubahan positif akan membuat pelanggan merasa dihargai.
Membangun branding bukan soal cepat atau lambat, tapi soal arah yang benar. Hindari lima kesalahan mendasar di atas agar produk Sobat LinkUMKM tidak hanya dikenali, tapi juga dicintai. Setiap brand besar hari ini pernah memulai dari titik nol, dan Sobat LinkUMKM pun bisa—asal punya strategi, konsistensi, dan keberanian untuk terus belajar dari kesalahan.
***
ALP/NS



