Sinergi UMKM dan Ekosistem Pendukung Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8%

Sabtu, 5 April 2025 | 08:00 WIB

PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) bekerjasama dengan CNN Indonesia menggelar acara The Big Idea Forum bertema, Pahlawan Ekonomi Bangsa: Kekuatan UMKM untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8%.

LINK UMKM -  PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna) bersama CNN Indonesia menyelenggarakan forum bertajuk The Big Idea yang mengangkat tema “Pahlawan Ekonomi Bangsa: Kekuatan UMKM untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi 8%”. Forum ini dihadiri oleh 1.000 UMKM binaan Sampoerna dan secara khusus menyoroti pentingnya peran UMKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. 

Sampoerna, melalui program Sampoerna Retain Community (SRC), telah konsisten mendukung pengembangan UMKM di Indonesia. Sejak awal pendiriannya, SRC berfokus pada pemberdayaan jaringan ritel tradisional dan memperkuat daya saing pelaku usaha di era digital. Program ini menyediakan pendampingan serta pelatihan yang komprehensif, memberdayakan lebih dari 347 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia.

Menurut Presiden Direktur PT HM Sampoerna Tbk, Ivan Cahyadi, SRC juga berpartisipasi dalam program digitalisasi yang bertujuan untuk meningkatkan daya saing UMKM. Selain itu, riset dari Kompas Gramedia yang dilakukan pada 2023 menunjukkan dampak signifikan yang dihasilkan oleh ekosistem SRC. Seluruh toko yang terlibat dalam program SRC tercatat mengalami peningkatan omzet hingga Rp236 triliun per tahun, yang setara dengan 11,4 persen dari total Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada 2022. Pencapaian ini menegaskan kontribusi besar UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.

SRC juga menjalankan sejumlah inisiatif untuk mendukung UMKM, seperti program Pojok Lokal, yang membuka jalur bagi pelaku UMKM untuk memasarkan produk mereka di toko kelontong SRC. Inisiatif ini terbukti mendorong omzet produk hingga 40 persen lebih tinggi dibandingkan produk yang dijual di toko kelontong non-SRC. Ivan menambahkan bahwa kolaborasi antara ritel modern dan UMKM memberikan dampak ekonomi yang besar dan berkelanjutan.

Selain itu, Sampoerna juga menyediakan pelatihan wirausaha melalui Sampoerna Entrepreneurship Training Center (SETC), yang berhasil melatih lebih dari 72 ribu wirausaha di seluruh Indonesia. Fasilitas pelatihan SETC yang terletak di Pasuruan, Jawa Timur, memiliki luas 27 ribu hektar, yang memperlihatkan komitmen Sampoerna dalam membina wirausahawan di tanah air.

Untuk memfasilitasi pelaku UMKM di dunia digital, SRC meluncurkan aplikasi Super App AYO, yang memungkinkan pemilik toko kelontong untuk bertransaksi grosir secara online tanpa harus meninggalkan toko mereka. Selain itu, platform MAY AYO juga diluncurkan untuk menghubungkan langsung pengusaha retail UMKM dengan konsumen, memberikan mereka akses ke pasar yang lebih luas tanpa biaya tambahan.

Ivan menegaskan bahwa Sampoerna berkomitmen untuk terus membantu lebih banyak UMKM naik kelas. Ia mengingatkan bahwa sebelum menjadi salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia, Sampoerna juga dimulai dari usaha kecil, dan kini memiliki lebih dari 90 ribu tenaga kerja. Oleh karena itu, Sampoerna bertekad untuk memperluas dampaknya lebih besar lagi bagi UMKM Indonesia.

Menteri Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Maman Abdurrahman, memberikan apresiasi atas program pemberdayaan yang dilakukan oleh Sampoerna kepada UMKM. Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting dalam mendorong kemajuan UMKM. Maman juga menyampaikan bahwa sektor UMKM bukan hanya bagian dari masalah sosial, melainkan sektor yang sangat vital dalam menjaga stabilitas ekonomi, terutama pada masa-masa tak terduga seperti pandemi Covid-19.

Ia juga menekankan bahwa untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 8 persen, sinergi antara pemerintah, sektor swasta, dan UMKM sangatlah diperlukan. Selain itu, perubahan pola pikir dan strategi digitalisasi juga diperlukan untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan UMKM. Maman menegaskan bahwa pemerintah akan terus berupaya menciptakan ekosistem yang mengintegrasikan UMKM dalam sistem yang terorganisir.

Seiring dengan langkah tersebut, pengembangan aplikasi Sapa UMKM yang bertujuan untuk mengintegrasikan data UMKM secara nasional mulai dijalankan oleh pemerintah. Ini diharapkan dapat mempermudah analisis kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh pelaku UMKM.

Dalam kesempatan yang sama, BRI juga menunjukkan peran aktifnya dalam mendukung UMKM. Direktur Retail Funding and Distribution BRI, Andrijanto, menyatakan bahwa BRI berkomitmen untuk tetap dekat dengan masyarakat. BRI memiliki jaringan yang mencakup lebih dari 7.400 cabang di seluruh Indonesia serta lebih dari satu juta agen yang mempermudah akses nasabah. Andrijanto menekankan bahwa pemberdayaan merupakan fondasi utama bagi UMKM sebelum mereka bisa berkembang ke tahap komersialisasi.

Forum The Big Idea ini menjadi wadah penting bagi para UMKM binaan Sampoerna untuk memperoleh wawasan baru yang dapat memperkuat peran mereka dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Sejak didirikan pada tahun 1913, Sampoerna telah membina lebih dari 320 ribu UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x