LINK UMKM -  Setelah Ramadan dan Lebaran, banyak bisnis yang menikmati lonjakan penjualan yang signifikan berkat perubahan perilaku konsumen. Namun, setelah itu, penurunan penjualan bisa menjadi tantangan yang harus dihadapi. Untuk menghadapinya, pengelolaan keuangan yang baik sangat diperlukan agar bisnis tetap berjalan lancar meskipun pasca Lebaran. Berikut beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk mengatur keuangan bisnis setelah periode ramai tersebut:

1. Evaluasi dan Efisiensi Pengeluaran

Setelah Ramadan dan Lebaran, penjualan biasanya akan kembali normal, jadi penting untuk melakukan evaluasi dan efisiensi pengeluaran. Bisnis perlu mengatur kembali alokasi anggaran dengan memprioritaskan biaya produksi, operasional, dan pemasaran. Selain itu, pendapatan yang didapat selama Ramadan bisa digunakan untuk investasi pengembangan bisnis, seperti membeli peralatan produksi yang lebih efisien.

2. Tentukan Prioritas Pengeluaran

Menentukan prioritas pengeluaran menjadi hal yang penting agar biaya bisa lebih terkelola dengan baik. Dengan memetakan kebutuhan yang harus dipenuhi terlebih dahulu, Sobat LinkUMKM bisa menghindari pembelian barang-barang yang tidak penting. Ini akan membantu menekan biaya dan mengalokasikan dana untuk operasional lainnya, membayar utang, atau menyisihkan dana darurat.

3. Rencanakan Anggaran untuk Periode Selanjutnya

Setelah melakukan evaluasi dan efisiensi pengeluaran, langkah berikutnya adalah merencanakan anggaran untuk periode yang akan datang. Anggaran yang jelas akan memudahkan dalam memantau arus pemasukan dan pengeluaran serta memastikan bahwa operasional bisnis dapat berjalan dengan lancar. Pemisahan pos-pos prioritas yang sudah dilakukan sebelumnya sangat berpengaruh dalam pembuatan anggaran yang lebih efektif.

4. Pisahkan Dana Darurat Bisnis

Dana darurat sangat penting untuk menjaga kestabilan operasional bisnis, terutama ketika penjualan menurun drastis setelah Lebaran. Memiliki dana darurat dapat memastikan kelangsungan operasional bisnis meskipun situasi pasar tidak mendukung. Ini memberikan ruang bagi Sobat LinkUMKM untuk bertahan hingga kondisi kembali stabil.

5. Cari Peluang Pendapatan Lain

Untuk menambah pemasukan, penting untuk mencari peluang pendapatan lain. Misalnya, dengan membuka cabang usaha baru atau mengembangkan produk yang sedang tren. Sebelum mengambil langkah ini, analisis pasar terlebih dahulu untuk mengetahui jenis bisnis yang banyak diminati dan memiliki potensi keuntungan besar.

6. Hindari Berhutang

Menghindari hutang menjadi langkah yang bijak dalam mengelola keuangan pasca Lebaran. Sebaiknya, manfaatkan keuntungan yang didapat selama Ramadan untuk melunasi utang-utang yang ada. Ini akan mengurangi beban finansial dan memungkinkan bisnis untuk lebih fokus pada pertumbuhan jangka panjang tanpa terbelenggu oleh kewajiban utang.

7. Cek dan Atur Catatan Keuangan

Setelah Lebaran, penting untuk mengecek dan mengatur kembali catatan keuangan. Dengan menggunakan sistem digital seperti aplikasi kasir, pencatatan transaksi menjadi lebih mudah dan praktis. Sistem digital ini juga membantu dalam menganalisis penjualan serta membuat laporan yang dapat digunakan untuk merencanakan langkah selanjutnya.

8. Tawarkan Diskon untuk Menarik Konsumen

Untuk menjaga agar penjualan tetap stabil, Sobat LinkUMKM bisa memberikan harga diskon sebagai strategi menarik konsumen. Program diskon dapat difokuskan pada produk yang paling banyak dibeli selama Lebaran. Diskon yang menarik dapat membantu memikat kembali pelanggan dan meningkatkan volume penjualan.

Dengan menerapkan tips-tips di atas, Sobat LinkUMKM dapat mengelola keuangan bisnis dengan lebih bijak setelah Lebaran. Meskipun penurunan penjualan pasca Lebaran tidak bisa dihindari, langkah-langkah cerdas ini akan membantu menjaga agar bisnis tetap stabil dan terus berkembang.

***

ALP/NS