Cara UMKM Menerapkan Green Business dalam Operasionalnya

Sabtu, 8 Maret 2025 | 10:00 WIB

Ilustrasi - Green Business

LINK UMKM -  Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, inovasi dan efisiensi menjadi kunci utama untuk mencapai keberlanjutan usaha. Salah satu inovasi yang semakin banyak diterapkan oleh perusahaan, termasuk UMKM, adalah konsep Green Business atau bisnis ramah lingkungan.Dengan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap isu lingkungan, permintaan akan produk dan layanan yang berkelanjutan juga semakin tinggi. Konsumen saat ini tidak hanya mempertimbangkan kualitas dan harga, tetapi juga dampak lingkungan dari produk yang mereka beli. Oleh karena itu, UMKM yang ingin bertahan dan berkembang harus mulai mengadopsi strategi bisnis hijau dalam operasionalnya.

Penerapan Green Business bukan hanya tentang menjaga lingkungan, tetapi juga membawa manfaat bagi UMKM, seperti efisiensi operasional, pengurangan biaya, dan peningkatan daya saing. Lalu, bagaimana cara UMKM menerapkan konsep ini dalam kegiatan sehari-hari? Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan.

Langkah-Langkah Implementasi Green Business

1. Menggunakan Bahan Baku Ramah Lingkungan

Bahan baku menjadi salah satu faktor utama dalam keberlanjutan bisnis. UMKM dapat mulai beralih ke bahan baku yang lebih ramah lingkungan, misalnya:

  • Menggunakan bahan baku daur ulang atau organik. Contohnya, bisnis fashion dapat menggunakan kain dari serat alami atau daur ulang, sementara bisnis kuliner dapat beralih ke bahan pangan organik yang bebas pestisida.
  • Memilih pemasok yang menerapkan prinsip keberlanjutan. Pastikan bahan baku berasal dari sumber yang bertanggung jawab, seperti kayu bersertifikasi FSC (Forest Stewardship Council) atau produk pertanian berkelanjutan.

2. Mengurangi Penggunaan Plastik dan Limbah

Plastik sekali pakai menjadi salah satu penyumbang terbesar pencemaran lingkungan. UMKM dapat berkontribusi dalam pengurangan limbah dengan cara:

  • Menggunakan kemasan biodegradable atau daur ulang. Misalnya, mengganti plastik dengan kertas daur ulang, kardus, atau kemasan berbasis tumbuhan.
  • Mendorong konsep zero waste. Bisnis kuliner bisa memberikan insentif bagi pelanggan yang membawa wadah sendiri, sementara bisnis ritel bisa menerapkan kebijakan tanpa kantong plastik.

3. Efisiensi Energi dan Sumber Daya

Penggunaan energi yang lebih hemat tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga mengurangi biaya operasional UMKM. Beberapa cara yang bisa diterapkan antara lain:

  • Menggunakan lampu LED hemat energi dan peralatan elektronik dengan standar efisiensi energi.
  • Memanfaatkan energi terbarukan seperti panel surya. Meskipun investasi awalnya cukup besar, dalam jangka panjang penggunaan energi terbarukan dapat mengurangi biaya listrik secara signifikan.
  • Menghemat air dengan teknologi ramah lingkungan. Misalnya, menggunakan sensor otomatis untuk keran air atau sistem daur ulang air untuk industri yang membutuhkan banyak air.

4. Menerapkan Sistem Pengelolaan Limbah

Limbah yang tidak terkelola dengan baik dapat mencemari lingkungan dan meningkatkan biaya pembuangan. Oleh karena itu, UMKM perlu menerapkan sistem pengelolaan limbah yang lebih baik, seperti:

  • Memisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik dapat dimanfaatkan sebagai kompos atau bahan bakar alternatif.
  • Mendaur ulang limbah menjadi produk baru. Misalnya, bisnis kreatif bisa mengubah limbah kain menjadi aksesoris, atau limbah kayu menjadi furnitur daur ulang.

5. Edukasi Karyawan dan Konsumen

Keberhasilan Green Business tidak hanya bergantung pada pemilik usaha, tetapi juga pada kesadaran dan keterlibatan seluruh pihak, termasuk karyawan dan pelanggan. Beberapa langkah yang dapat dilakukan adalah:

  • Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang praktik ramah lingkungan. Misalnya, mengajarkan cara mengelola limbah atau menghemat energi dalam pekerjaan sehari-hari.
  • Mengajak konsumen untuk berpartisipasi dalam gerakan bisnis hijau. UMKM dapat membuat kampanye edukasi, seperti diskon bagi pelanggan yang membawa wadah sendiri atau program tukar tambah produk bekas untuk didaur ulang.

Menerapkan Green Business dalam operasional UMKM memerlukan komitmen dan strategi yang tepat. Dengan langkah-langkah konkret seperti penggunaan bahan ramah lingkungan, efisiensi energi, pengelolaan limbah, serta edukasi bagi karyawan dan konsumen, UMKM dapat berkontribusi dalam keberlanjutan lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi bisnis.

Selain membantu menjaga kelestarian lingkungan, strategi ini juga memberikan nilai tambah bagi bisnis dalam jangka panjang, baik dalam bentuk loyalitas pelanggan, penghematan biaya, hingga peluang ekspansi ke pasar yang lebih luas. Dengan semakin banyak UMKM yang mengadopsi konsep ini, dunia usaha dapat berperan aktif dalam menciptakan masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x