Literasi Keuangan Penting Agar Warga Tak Mudah Tertipu Teknologi Digital

Kamis, 20 Maret 2025 | 13:00 WIB

Sri Mulyani berpidato pada acara BRI Microfinance Outlook 2025 yang berlangsung di Nusantara Hall, ICE BSD, Tangerang.

LINK UMKM -  Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menekankan pentingnya peran lembaga keuangan dalam meningkatkan literasi dan edukasi keuangan kepada masyarakat. Hal ini bertujuan agar masyarakat Indonesia tidak menjadi korban penipuan yang memanfaatkan kecanggihan teknologi digital. Dalam pidato utamanya di acara BRI Microfinance Outlook 2025 yang berlangsung di Nusantara Hall, ICE BSD, Tangerang, Sri Mulyani mengingatkan bahwa literasi keuangan harus ditingkatkan seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi digital.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa masyarakat harus dilengkapi dengan pemahaman yang cukup mengenai teknologi digital agar tidak mudah terjebak dalam praktik-praktik yang dapat merugikan. Dia juga menekankan bahwa literasi keuangan yang memadai akan mencegah dampak negatif dari penggunaan teknologi digital, yang seringkali digunakan untuk tujuan yang tidak baik.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh SNLIK OJK pada 2024, indeks literasi dan inklusi keuangan Indonesia masih tergolong rendah, yakni masing-masing hanya mencapai 65% dan 75%. Oleh karena itu, Sri Mulyani menegaskan bahwa literasi keuangan kini menjadi semakin penting, apalagi dengan munculnya disrupsi teknologi dan kecerdasan buatan (AI) yang turut mempengaruhi berbagai sektor.

Sri Mulyani juga mengingatkan bahwa kecerdasan buatan telah menjadi salah satu faktor yang mengubah tatanan global, baik dalam politik, ekonomi, maupun sosial. Ia menegaskan bahwa dampak dari disrupsi AI ini bisa positif maupun negatif, tergantung pada bagaimana masyarakat dan pemerintah mengelola ekosistem teknologi ini. Jika dapat dikelola dengan bijak, AI dan teknologi digital lainnya berpotensi membuka peluang baru dalam ekonomi, meskipun di tengah ketidakpastian global yang terus berkembang.

Selain itu, Sri Mulyani berharap lembaga keuangan, khususnya sektor perbankan, dapat memperkuat fungsi intermediasi mereka. Dengan demikian, sektor perbankan dapat berkontribusi lebih besar dalam pertumbuhan ekonomi yang merata. Hal ini akan memperkuat perekonomian Indonesia, yang didukung oleh setiap entitas ekonomi, mulai dari tingkat bawah hingga atas.

Sri Mulyani juga mengingatkan para lembaga keuangan untuk waspada terhadap potensi dampak dari situasi keuangan global, seperti fluktuasi suku bunga, nilai tukar, dan situasi geopolitik yang dapat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Oleh karena itu, lembaga keuangan harus terus memantau kinerja dan neraca mereka agar bisa menjaga kestabilan ekonomi di tengah dinamika global yang terus berubah.

***

ALP/NS

Dewi Rizqoh Rachmawati

20 Maret 2025 | 14:10:36 WIB 3 hari lalu

Manfaat sekali

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x