Pasar Tradisional Palu Adopsi Pembayaran Nontunai untuk Sambut Ramadhan
Sabtu, 15 Maret 2025 | 08:00 WIB

LINK UMKM - Pasar-pasar tradisional di Palu, Sulawesi Tengah, kini menghadirkan inovasi baru dengan menerapkan sistem pembayaran nontunai. Langkah ini diambil untuk mempermudah transaksi selama bulan Ramadhan, sekaligus meningkatkan efisiensi dan kenyamanan bagi para pedagang dan pembeli. Dengan semakin meningkatnya penggunaan teknologi digital, sistem pembayaran nontunai menjadi alternatif yang sangat relevan, terutama dalam suasana pasar yang semakin padat saat bulan suci Ramadhan.
Implementasi sistem pembayaran digital ini bertujuan untuk mendukung kelancaran transaksi, mengurangi ketergantungan pada uang tunai, dan memberikan keamanan lebih baik. Dalam kondisi pasar yang seringkali ramai, penggunaan uang tunai rawan menimbulkan masalah seperti kebingungan dalam memberi kembalian, bahkan risiko penularan penyakit yang dapat terjadi melalui uang fisik. Oleh karena itu, pasar di Palu berinisiatif untuk memanfaatkan teknologi pembayaran digital yang lebih praktis, cepat, dan aman.
Pemerintah setempat sangat mendukung program ini, karena selain dapat mendorong perubahan perilaku masyarakat untuk beralih ke transaksi non-tunai, juga akan memberikan manfaat jangka panjang, termasuk pengurangan penggunaan uang tunai yang berpotensi menimbulkan masalah keamanan dan efisiensi. Pemerintah berharap inisiatif ini dapat mendorong pasar tradisional lainnya untuk mengikuti jejak yang sama.
Para pedagang yang awalnya merasa cemas mengenai sistem pembayaran nontunai ini kini mulai lebih memahami dan mengapresiasi manfaatnya. Sebelum penerapan sistem, pedagang diberikan pelatihan intensif terkait penggunaan aplikasi dan teknologi pembayaran yang digunakan. Melalui pelatihan ini, pedagang mulai terbiasa dengan sistem pembayaran berbasis QR Code dan aplikasi dompet digital yang kini dapat digunakan untuk transaksi di pasar.
Dengan adanya sistem ini, para pembeli juga dapat lebih mudah melakukan pembayaran tanpa harus membawa uang tunai dalam jumlah besar. Transaksi menjadi lebih cepat dan efisien, terutama di saat-saat ramai seperti menjelang buka puasa atau saat menjelang Lebaran. Pengguna dompet digital dan sistem QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) diharapkan bisa lebih meningkatkan kecepatan transaksi, serta mengurangi antrean panjang yang biasa terjadi di pasar-pasar tradisional.
Kehadiran sistem pembayaran nontunai di pasar tradisional Palu ini juga diharapkan dapat memperluas inklusi keuangan. Dengan semakin banyaknya pedagang dan pembeli yang menggunakan dompet digital, diharapkan lebih banyak orang yang terlibat dalam sistem keuangan digital, yang tentunya akan meningkatkan integrasi ekonomi lokal ke dalam ekosistem digital yang terus berkembang.
Secara keseluruhan, penerapan sistem pembayaran nontunai di pasar tradisional Palu menjadi langkah positif yang dapat mendorong modernisasi pasar, memberikan pengalaman belanja yang lebih aman dan praktis, serta mendukung pengelolaan keuangan yang lebih transparan dan terorganisir. Program ini tidak hanya memudahkan transaksi, tetapi juga menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam mendorong digitalisasi sektor-sektor ekonomi yang lebih luas, khususnya di pasar-pasar tradisional yang menjadi tulang punggung perekonomian lokal.
***
ALP/NS