BRI Holding Ultra Mikro Mengalirkan Kredit Rp626,6 Triliun untuk 35,9 Juta Pengusaha UMKM Indonesia

Senin, 10 Maret 2025 | 10:00 WIB

Pengusaha mikro yang mendapatkan pemberdayaan BRI melalui Holding Ultra Mikro.

LINK UMKM -  Bank Rakyat Indonesia (BRI) melalui Holding Ultra Mikro (UMi) telah sukses memperluas akses keuangan bagi pengusaha mikro dan ultra mikro di seluruh Indonesia. Kolaborasi BRI dengan Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM) semakin memperkuat ekosistem layanan keuangan untuk mendukung pemberdayaan UMKM, memberikan dampak positif terhadap ekonomi dan sosial masyarakat.

Angka Fantastis: 35,9 Juta Nasabah dan Kredit Rp626,6 Triliun

Hingga Desember 2024, Holding UMi telah melayani 183 juta nasabah simpanan mikro dan ultra mikro, dengan 35,9 juta di antaranya merupakan nasabah pinjaman. Total penyaluran kredit mencapai angka fantastis, yakni Rp626,6 triliun. Keberhasilan ini merupakan bukti nyata dari peran penting BRI dalam memperluas inklusi keuangan dan menyediakan layanan yang mudah diakses oleh masyarakat, khususnya pengusaha mikro dan ultra mikro.

Supari, Direktur Bisnis Mikro BRI, mengungkapkan bahwa Holding UMi tidak hanya memberikan pembiayaan, tetapi juga berperan penting dalam meningkatkan literasi keuangan. Dengan berbagai inovasi layanan yang terintegrasi, Holding UMi optimis dapat memperkuat perekonomian nasional melalui pemberdayaan usaha kecil di Tanah Air.

Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM): Meningkatkan Akses Layanan Keuangan di Seluruh Indonesia

Saat ini, Holding UMi telah memperluas jaringan layanannya dengan 1.032 outlet Sentra Layanan Ultra Mikro (SenyuM) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Melalui jaringan ini, BRI memastikan bahwa layanan keuangan dapat dijangkau oleh seluruh masyarakat, bahkan yang berada di daerah terpencil sekalipun.

Tiga Tahapan Pemberdayaan: Empower, Integrate, dan Upgrade

Proses pemberdayaan pengusaha UMKM oleh BRI terdiri dari tiga tahapan yang saling terhubung: empower, integrate, dan upgrade.

  1. Empower: Dimulai oleh PNM, di mana kelompok masyarakat pra-sejahtera diperkenalkan pada produk perbankan dan diberikan pemahaman untuk meningkatkan inklusi keuangan.
  2. Integrate: Setelah usaha mulai berkembang, nasabah akan memasuki tahap ini, di mana mereka dapat mengakses produk perbankan lebih lanjut, seperti asuransi atau produk gadai dari Pegadaian.
  3. Upgrade: Ketika usaha naik kelas ke segmen mikro, nasabah bisa mengakses produk kredit komersial dari BRI, seperti Kupedes, untuk memperbesar skala usaha mereka.

BRI dan Komitmen untuk Ekonomi Kerakyatan

Komitmen BRI untuk memperkuat ekonomi kerakyatan terus terjaga melalui berbagai inisiatif dan kolaborasi. Dengan fokus pada pemberdayaan UMKM, BRI tidak hanya mendorong inklusi keuangan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Ini sejalan dengan peran BRI sebagai motor penggerak ekonomi kerakyatan, yang tercermin dari capaian penyaluran kredit UMKM yang signifikan.

Pada akhir tahun 2024, total penyaluran kredit BRI tercatat mencapai Rp1.354,64 triliun, dengan kredit UMKM mendominasi sebanyak 81,97% atau Rp1.110,37 triliun. Angka ini mencerminkan tumbuhnya perekonomian melalui pemberdayaan sektor UMKM di seluruh Indonesia.

Ke depan, BRI terus berupaya untuk mengembangkan layanan keuangan yang lebih inklusif, mudah diakses, dan berkelanjutan. Dengan berbagai kolaborasi dan inovasi, BRI berharap dapat semakin memperkuat sektor UMKM dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

***

ALP/NS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x