Pemerintah Siapkan Dana Bergulir untuk Revitalisasi Koperasi

Minggu, 2 Februari 2025 | 08:00 WIB

Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono

LINK UMKM -  Pemerintah melalui Kementerian Koperasi kembali mengalokasikan dana bergulir pada tahun 2025 ini untuk mendukung pengembangan koperasi di Indonesia, terutama koperasi primer dan sekunder yang telah bertransformasi menjadi Koperasi Unit Desa (KUD). Dana ini diharapkan dapat menjadi salah satu alat untuk memperkuat koperasi dalam mendukung berbagai program strategis pemerintah, termasuk program makan bergizi gratis (MBG) dan swasembada pangan.

Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menyampaikan bahwa bantuan dana bergulir tersebut bertujuan untuk mendorong revitalisasi koperasi. Revitalisasi ini mencakup berbagai aspek, termasuk pembaruan aset seperti kantor dan gudang, dengan harapan mampu meningkatkan kinerja usaha koperasi secara signifikan. Salah satu contoh revitalisasi yang dijalankan adalah penambahan dryer untuk mengurangi kadar air pada gabah kering panen, yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas gabah serta mempercepat penyerapannya oleh Bulog.

Koperasi sektor produksi juga akan turut berkontribusi dalam program makan bergizi gratis. Dalam hal ini, koperasi di sektor produksi akan memasok berbagai komoditas pangan seperti ikan, telur, ayam, sayur, daging, dan buah untuk kebutuhan dapur MBG. Ferry juga menambahkan bahwa Kementerian Koperasi telah mengusulkan beberapa koperasi untuk menjadi bagian dari rantai pasok dalam program tersebut dan memberikan pendampingan untuk melakukan standardisasi dapur dengan bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Di sektor ketahanan pangan, dana bergulir juga akan dialokasikan untuk revitalisasi koperasi tebu rakyat di bawah pembinaan PG Krebet Baru, dengan fokus pada peningkatan sektor gula dan tebu. Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB)-KUMKM, Supomo, menjelaskan bahwa lebih dari Rp70 miliar akan disalurkan untuk mendukung koperasi yang berperan dalam ketahanan pangan gula melalui peningkatan produksi dan penyaluran pupuk.

Dana revitalisasi ini juga diharapkan akan memperbaiki regulasi dan distribusi pupuk bagi petani tebu, yang selama ini kerap mengalami kendala dalam hal permodalan. Dengan adanya dukungan dana bergulir, pemupukan akan lebih tepat waktu, sehingga dapat meningkatkan hasil produksi tebu dan mendukung kinerja pabrik gula.

KUD yang sebelumnya tidak berkembang atau mengalami kesulitan dalam pengelolaan permodalan akan mendapatkan perhatian khusus. Jika koperasi tersebut dapat diperbaiki dengan bantuan dana bergulir, diharapkan mereka dapat berkontribusi pada program swasembada pangan dengan lebih maksimal. Ketua Pusat Koperasi Primer Tebu Rakyat (PKPTR) Kabupaten Malang, KH Hamim Kholili, menyambut baik kebijakan ini, karena hal tersebut dapat memberikan dampak positif bagi sektor tebu yang masih membutuhkan perhatian dalam hal pengelolaan modal.

Dengan adanya alokasi dana bergulir, pemerintah berharap dapat meningkatkan kontribusi koperasi dalam berbagai sektor, mulai dari pangan hingga revitalisasi usaha-usaha kecil lainnya, yang pada akhirnya akan mendukung perekonomian nasional. 

***

NS/ALP

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x