Tingkatkan Literasi Keuangan UMKM di Sendangmulyo untuk Pengelolaan Usaha yang Lebih Profesional
Minggu, 15 Desember 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Fakultas Ekonomi Universitas Semarang (USM) melalui Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) telah melaksanakan pelatihan literasi keuangan bagi para pelaku UMKM di Kelurahan Sendangmulyo, Kota Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman keuangan di kalangan pelaku UMKM, sehingga mereka dapat mengelola usaha mereka dengan lebih baik, berkembang pesat, dan dapat mengakses layanan perbankan dengan mudah. Pelatihan ini juga bertujuan untuk meningkatkan daya saing produk UMKM dengan memperkenalkan konsep-konsep penting dalam pengelolaan keuangan yang dapat meningkatkan kapasitas serta keuntungan usaha.
Ketua Tim PkM, Windasari Rachmawati, mengungkapkan bahwa literasi keuangan sangat penting bagi pengelolaan usaha yang sehat. Menurutnya, salah satu tujuan utama pelatihan ini adalah untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana mengelola keuangan secara efektif, termasuk cara menyusun laporan keuangan yang baik dan benar. Laporan keuangan yang rapi dan transparan akan meningkatkan kredibilitas UMKM di mata perbankan, memudahkan mereka dalam mendapatkan pinjaman, serta membuka lebih banyak peluang untuk mengembangkan usaha.
Windasari menambahkan, pemahaman yang baik tentang literasi keuangan diharapkan dapat membuat pelaku UMKM lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam dunia usaha. “Kami berharap dengan mengoptimalkan pemahaman literasi keuangan ini, produk UMKM tidak hanya berkembang dalam hal kapasitas produksi tetapi juga dalam meningkatkan keuntungan. Selain itu, melalui literasi keuangan yang baik, kami ingin membantu mereka menjadi lebih siap untuk bekerja sama dengan perbankan dan membuka peluang pendanaan untuk mengembangkan usaha mereka,” jelas Windasari.
Selain itu, dalam pelatihan tersebut, para peserta juga diperkenalkan dengan konsep teknologi finansial (fintech) yang kini semakin berkembang dan banyak digunakan dalam transaksi bisnis. Mahasiswa-mahasiswa Fakultas Ekonomi USM berperan aktif dalam memberikan pengetahuan mengenai cara memanfaatkan fintech untuk mempermudah transaksi bisnis serta mengoptimalkan keuntungan UMKM. Mereka juga diberikan pemahaman tentang bagaimana menggunakan aplikasi keuangan untuk mempermudah pencatatan transaksi dan laporan keuangan, sehingga pelaku UMKM dapat lebih mudah mengelola arus kas usaha mereka.
Peserta pelatihan menunjukkan antusiasme yang tinggi dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan terkait dengan materi yang disampaikan. Hal ini menunjukkan bahwa para pelaku UMKM sangat tertarik untuk memperdalam pemahaman mereka mengenai keuangan dan berharap bisa mendapatkan lebih banyak pelatihan lanjutan. Windasari menambahkan bahwa banyak peserta yang menginginkan adanya kegiatan lanjutan untuk mendalami topik-topik tertentu yang masih belum sepenuhnya dipahami, seperti cara membuat laporan keuangan yang sesuai dengan standar dan aturan yang berlaku, serta memanfaatkan teknologi untuk mempermudah pekerjaan mereka.
Dukungan dari mahasiswa Fakultas Ekonomi USM juga menjadi bagian penting dalam keberhasilan pelatihan ini. Para mahasiswa tidak hanya terlibat dalam penyusunan materi pelatihan, tetapi juga dalam pendampingan langsung kepada pelaku UMKM, memberikan bimbingan tentang bagaimana cara menyusun laporan keuangan yang baik serta memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan usaha. Melalui pendekatan ini, mahasiswa tidak hanya dapat mengaplikasikan ilmu yang telah mereka pelajari, tetapi juga membantu pelaku UMKM dalam mengembangkan usaha mereka secara praktis.
Windasari berharap, dengan adanya pelatihan ini, pelaku UMKM tidak hanya memperoleh pemahaman dasar tentang keuangan, tetapi juga dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan daya saing mereka dalam pasar yang semakin kompetitif. Dengan laporan keuangan yang lebih terstruktur, pelaku UMKM akan lebih mudah memperoleh pinjaman dari bank, serta dapat menggunakan dana tersebut untuk memperluas kapasitas usaha mereka. “Penting bagi UMKM untuk memiliki sistem keuangan yang transparan dan dapat dipertanggungjawabkan. Hal ini tidak hanya membantu dalam pengelolaan usaha, tetapi juga membuka peluang untuk kemitraan dengan sektor perbankan,” tuturnya.
Kegiatan ini juga memiliki dampak jangka panjang yang positif bagi perkembangan ekonomi di Kelurahan Sendangmulyo dan sekitarnya. Dengan adanya peningkatan pemahaman tentang keuangan, diharapkan UMKM dapat tumbuh lebih baik, memiliki akses yang lebih mudah ke pembiayaan, serta mampu beradaptasi dengan teknologi yang dapat mendukung pengembangan usaha mereka. Selain itu, melalui program ini, perguruan tinggi dan masyarakat dapat saling mendukung dan membangun hubungan yang erat, sehingga menciptakan ekosistem yang lebih baik bagi perkembangan ekonomi lokal.
Kedepannya, Windasari dan tim berharap dapat melanjutkan program ini dengan melibatkan lebih banyak pelaku UMKM, serta mengadakan pelatihan lanjutan yang lebih spesifik agar mereka dapat mengelola usaha mereka dengan lebih profesional dan efektif. Dengan demikian, para pelaku UMKM di Sendangmulyo dapat berkembang dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi di Kota Semarang.
***
NS/SKA