Forum bagi UMKM Kuliner Naik Kelas untuk Berkembang Lebih Besar

Minggu, 10 November 2024 | 11:00 WIB

Forum bagi UMKM Kuliner Naik Kelas untuk Berkembang Lebih Besar

LINK UMKM -  Foodpreneurs Scale-Up Forum 2024 yang bekerja sama dengan BRI, yang diselenggarakan oleh Idepreneurs Club, berhasil menjadi platform penting bagi para pengusaha kuliner di Indonesia untuk menggali inspirasi dan strategi dari para pelaku bisnis sukses. Dalam forum ini, para peserta diberi kesempatan untuk belajar langsung dari para praktisi yang telah berhasil membawa bisnis kuliner mereka ke level yang lebih tinggi, meskipun berawal dari skala kecil.

Johannes Leonardo, Ketua Panitia acara, menjelaskan bahwa tujuan utama forum ini adalah untuk memberikan wadah pembelajaran yang lebih praktis, tidak hanya dengan menyajikan kisah sukses tetapi juga dengan berbagi strategi nyata yang dapat diterapkan untuk menghadapi tantangan yang ada dalam industri kuliner. Johannes berharap bahwa melalui acara ini, peserta dapat memahami berbagai langkah konkret yang dapat memperkuat fondasi bisnis kuliner mereka dan mempersiapkan diri untuk ekspansi atau "scale-up".

Acara ini dihadiri oleh beberapa tokoh inspiratif dalam dunia kuliner, seperti Rio Saputra, CEO Pisang Madu Pasti, Helga Angelina, pendiri Burgreens dan Green Rebel, serta Arga Pratama, CEO Urban Wagyu. Mereka berbagi perjalanan bisnis mereka yang penuh liku, yang menunjukkan bahwa bisnis kuliner yang dimulai dari usaha kecil sekalipun bisa berkembang pesat dengan fondasi yang kuat.

Pisang Madu Pasti, yang dimulai dari gerobak kecil di Gading Serpong, kini telah berkembang menjadi sebuah brand yang memiliki puluhan outlet di wilayah Jabodetabek. Rio Saputra, yang menjadi inspirator di forum ini, mengungkapkan bahwa kesuksesan bisnisnya berawal dari ketekunan dalam riset dan eksperimen produk, serta branding yang kuat. Menurut Rio, meski bisnisnya berkembang pesat, ia memilih untuk tidak membuka franchise untuk menjaga kualitas dan kontrol penuh terhadap operasional. Pisang Madu Pasti kini telah menjadi brand yang banyak diperhatikan oleh public figure, yang turut berperan dalam mempercepat promosi dan meningkatkan daya tarik produk.

Di sisi lain, Helga Angelina berbagi cerita tentang bagaimana ia dan suaminya mendirikan Burgreens dan Green Rebel dengan visi untuk mengubah pola makan sehat menjadi bisnis yang berkelanjutan. Setelah memulai dengan modal terbatas dan membuka gerai pertama di Rempoa, mereka berhasil memperoleh dukungan investor yang memungkinkan mereka untuk ekspansi ke mal-mal besar. Green Rebel, sebuah brand FMCG yang menyediakan protein berbasis tanaman, kini telah merambah pasar internasional. Helga menegaskan bahwa keberlanjutan dan kontribusi terhadap pola makan sehat adalah prinsip utama yang mendorong kesuksesan bisnis mereka.

Arga Pratama, yang awalnya terjun ke bisnis fesyen, beralih ke dunia kuliner dengan mendirikan Urban Wagyu setelah mengalami kegagalan dalam bisnis sebelumnya. Dengan konsep steak wagyu premium berbasis online, Urban Wagyu menawarkan pengalaman bersantap eksklusif yang berbeda dari menu steak pada umumnya. Arga menyebut bahwa kesempatan untuk menawarkan sesuatu yang unik di pasar steak wagyu menjadi kunci sukses bisnisnya.

Selain kisah inspiratif dari para pengusaha kuliner tersebut, forum ini juga menghadirkan sesi informatif dari berbagai perusahaan pendukung industri, seperti BRI, Paper.id, dan YUKK Payment Gateway. Mereka mengungkapkan bahwa dalam dunia kuliner yang semakin berkembang pesat di Indonesia, kecepatan pertumbuhan bisnis tidak hanya ditentukan oleh kualitas produk makanan, tetapi juga oleh strategi manajemen berbasis teknologi yang efektif dan tepat guna.

Foodpreneurs Scale-Up Forum 2024 juga menampilkan dua pembicara lainnya, yakni Mario Dalimartha, CEO Seporsi Mie Kari dan Kembang Bawang, serta Nova Dewi, CEO Suwe Ora Jamu. Keduanya berhasil menemukan keberhasilan dengan memodifikasi makanan tradisional menjadi lebih modern dan relevan untuk generasi muda. Mario, dengan Seporsi Mie Kari, mengemas makanan tradisional yang mengingatkan pada kenangan masa kecil, sementara Nova dengan Suwe Ora Jamu berhasil mengemas jamu tradisional dalam bentuk yang lebih modern, sehingga menarik minat pasar yang lebih luas.

Forum ini memberikan gambaran yang jelas bahwa dalam dunia kuliner yang semakin kompetitif, inovasi, adaptasi, dan pemanfaatan teknologi adalah faktor kunci untuk membawa bisnis kuliner ke tingkat yang lebih tinggi. Sebagai wadah yang mendukung pengembangan UMKM kuliner, acara ini memberikan banyak wawasan praktis yang dapat diimplementasikan langsung oleh para pelaku usaha untuk mempercepat pertumbuhan bisnis mereka.

***

RAT/AHS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x