OJK Tingkatkan Kesadaran Generasi Muda untuk Bijak Berinvestasi
Rabu, 9 Oktober 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) aktif mengimplementasikan program literasi keuangan untuk generasi muda, bertujuan meningkatkan pemahaman mereka mengenai produk dan layanan sektor jasa keuangan, termasuk investasi dalam produk keuangan. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, menjelaskan bahwa banyak generasi muda yang terjebak dalam tawaran investasi menggiurkan tanpa menyadari bahwa investasi tersebut mungkin tidak memiliki legalitas yang jelas dan terdaftar di regulator yang berwenang.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Inarno dalam kegiatan "OJK Mengajar" di Universitas Kuningan (Uniku) di Cirebon, Jawa Barat, yang berlangsung pada 4 Oktober sebagai bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun OJK ke-13 dan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2024. Dalam kesempatan itu, Inarno mendorong mahasiswa untuk memahami dan memanfaatkan berbagai produk serta layanan sektor jasa keuangan yang kini semakin mudah diakses, sebagai bagian dari perencanaan keuangan yang lebih baik.
Ia mengingatkan mahasiswa dan seluruh sivitas akademika untuk berhati-hati dalam berinvestasi, dan pentingnya mempelajari karakteristik produk dan layanan keuangan, mulai dari manfaat dan risiko hingga mekanisme pengaduan jika terjadi masalah. Inarno juga menekankan agar mahasiswa tidak terjebak dalam investasi ilegal yang menjanjikan imbal hasil tinggi, yang dapat merugikan konsumen.
Dalam konteks yang berbeda, Edo Velandika, Consumer Business Community Manager dari Bank Jago, mengungkapkan bahwa banyak masalah keuangan yang dihadapi generasi muda disebabkan oleh perilaku konsumtif yang tidak diimbangi dengan pengelolaan keuangan yang sehat. Dia menekankan pentingnya generasi muda untuk melek keuangan dan belajar mengelola keuangan dengan baik. Menurutnya, langkah awal dapat dimulai dengan introspeksi gaya hidup, menabung, serta membuat pos-pos anggaran berdasarkan skala prioritas. Setelah itu, generasi muda diharapkan untuk mulai berinvestasi sejak dini.
Edo memperkenalkan konsep dasar pengelolaan keuangan yang dikenal dengan 3F: fix, fun, dan future. Konsep ini merujuk pada tiga kriteria yang harus dipahami dalam membuat perencanaan keuangan. Kategori "fix" mencakup pengeluaran yang bersifat pasti, seperti biaya makan, cicilan, dan sewa tempat tinggal, yang umumnya sekitar 50% dari total penghasilan bulanan.
Sementara itu, kategori "fun" mencakup alokasi dana untuk kegiatan yang menyenangkan, seperti menonton film, konser, hobi, olahraga, dan liburan. Terakhir, kategori "future" merujuk pada alokasi dana yang dipersiapkan untuk kebutuhan tak terduga dan tujuan jangka panjang, seperti dana darurat, dana pensiun, atau biaya pendidikan. Alokasi untuk kategori future setidaknya disarankan sebesar 20% dari total penghasilan.
Dengan langkah-langkah tersebut, OJK dan Bank Jago berupaya untuk membekali generasi muda dengan pengetahuan yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang bijaksana dan bertanggung jawab, sehingga mereka dapat menghadapi tantangan keuangan di masa depan dengan lebih baik.
***
IN/NS