Perlindungan UMKM di Era Digital Peran Penting Edukasi Konsumen Menurut Menkop UKM
Selasa, 10 September 2024 | 10:00 WIB
LINK UMKM - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki, menekankan bahwa edukasi dan literasi konsumen di pasar ekonomi digital sangat penting. Hal ini dimaksudkan untuk menghindarkan konsumen Tanah Air dari risiko tertipu oleh produk impor murah yang kualitasnya mungkin tidak sebanding dengan produk lokal.
Teten menyebutkan bahwa konsumen seringkali tergoda oleh harga murah produk impor di pasar online, yang seringkali mengakibatkan mereka tertipu oleh kualitas produk tersebut. Dalam acara peringatan Hari UMKM Nasional pada Minggu (8/9), ia menekankan keyakinannya bahwa dengan edukasi dan literasi yang baik, pemasaran produk lokal berkualitas dapat meningkat.
Lebih lanjut, Teten mengakui bahwa pertumbuhan pesat ekonomi digital juga membawa tantangan berupa persaingan yang semakin ketat, terutama dari perusahaan besar dan platform e-commerce internasional. Ia juga menyoroti masalah harga predatory sebagai salah satu tantangan utama.
Dia mengungkapkan bahwa dominasi produk impor di platform digital menjadi isu signifikan, dengan sekitar 90% barang yang dijual berasal dari impor. Hal ini berpotensi mengurangi kesempatan bagi UMKM lokal untuk bersaing di pasar global.
Untuk melindungi UMKM, pemerintah telah menerapkan Permendag Nomor 31 Tahun 2023. Peraturan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan komprehensif bagi UMKM di era ekonomi digital.
Berdasarkan laporan Micro Small Medium Enterprise (MSME) Empowerment Report 2022, digitalisasi telah memberikan dampak positif yang besar bagi kinerja usaha UMKM. Penjualan rata-rata meningkat sebesar 84,2%, efektivitas operasional naik sebesar 73%, perluasan pasar mencapai 62,8%, dan efisiensi biaya meningkat sebesar 50,7%.
Menteri Koperasi dan UKM berharap agar sektor swasta, termasuk Grab Indonesia, terus mendukung produk dalam negeri dan berkolaborasi lebih erat dengan pelaku UMKM, pemerintah, dan sektor swasta lainnya.
Pada kesempatan yang sama, Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, mengungkapkan komitmennya untuk fokus pada edukasi dan literasi guna membantu pelaku UMKM memasarkan produk mereka di platform digital yang aman dan efisien. Dia menyebutkan bahwa Grab menyediakan pelatihan strategi dan pemasaran untuk mendukung pengembangan UMKM.
Neneng melanjutkan bahwa sejak 2020, saat pandemi COVID-19, terdapat sekitar 2,3 juta peluang kerja melalui aplikasi Grab. Selain itu, sekitar Rp1 triliun telah disalurkan kepada 25 ribu pelaku UMKM melalui aplikasi Grab Modal. Grab akan terus berupaya meningkatkan inisiatif ini agar lebih banyak pelaku UMKM dapat berkembang dan memasuki pasar ekspor. Neneng juga mengapresiasi kolaborasi dengan Kemenkop UKM selama lima tahun terakhir, yang telah mendukung pemberdayaan UMKM di Indonesia melalui digitalisasi dan pemasaran online.
***
IN/NS