KemenKopUKM Kembangkan Wirausaha Kreatif dan Digital dengan Dukungan GKN
Minggu, 1 September 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) memberikan dukungan penuh terhadap Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) dalam upaya memberdayakan masyarakat melalui pengembangan kewirausahaan dan UMKM yang berbasis pada kreativitas, inovasi, dan teknologi digital. Dukungan ini disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM, Arif Rahman Hakim.
Arif Rahman Hakim menjelaskan bahwa dukungan ini bertujuan untuk mempercepat pencapaian target kewirausahaan yang ditetapkan yaitu 4 persen pada akhir tahun 2024, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022. Ia berharap GKN, yang kini berusia 13 tahun, terus berkembang dan menjadi wadah yang bermanfaat bagi lebih dari 10 ribu pelaku UMKM yang tergabung di dalamnya.
Menurut Arif, sebagai wadah bagi pelaku usaha, GKN perlu terus berinovasi agar anggotanya bisa maju. Salah satu peluang yang dapat dimanfaatkan adalah kebijakan belanja pemerintah yang mencakup 40% dari belanja pusat, daerah, BUMN, dan BUMD, yang diarahkan untuk produk dalam negeri melalui e-Katalog. Arif mendorong GKN untuk mempelajari kebutuhan belanja pemerintah dan mengidentifikasi produk yang dapat diproduksi oleh anggotanya.
Arif juga mengingatkan pentingnya meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk anggota GKN. GKN diharapkan dapat memberikan pelatihan kepada anggotanya mengenai cara mengakses e-Katalog, memahami proses bidding, dan membuat proposal perencanaan bisnis. Dengan demikian, GKN bisa membantu anggotanya masuk ke rantai pasok industri, baik nasional maupun global.
Selain itu, Arif menekankan pentingnya literasi digital bagi UMKM agar mereka dapat berpartisipasi aktif dan memanfaatkan kemajuan teknologi digital. Ini penting agar UMKM dapat bersaing di era digital.
Kepala Biro Komunikasi dan Teknologi Informasi KemenKopUKM, Budi Mustopo, menambahkan bahwa keberadaan GKN harus memberikan manfaat besar bagi anggotanya, terutama dalam hal pengembangan kinerja usaha. Ia menjelaskan bahwa eksistensi suatu organisasi atau asosiasi bisnis diukur dari manfaat yang dirasakan anggotanya.
Budi berharap GKN dapat memfasilitasi kebutuhan anggotanya dengan menyediakan layanan seperti temu bisnis atau business matching, serta layanan bisnis lainnya, mengikuti contoh asosiasi bisnis di Korea Selatan yang melayani kebutuhan anggotanya dari A sampai Z.
Ketua Umum GKN Indonesia, Awang Dody Kardeli, menjelaskan bahwa sejak didirikan pada tahun 2011, GKN telah berusaha menyebarkan semangat kewirausahaan, khususnya di kalangan generasi muda dan mahasiswa. Ia memastikan bahwa semangat kewirausahaan akan terus diperkuat dan disebarluaskan ke seluruh Indonesia.
Awang juga menyebutkan bahwa GKN akan terus meningkatkan pelayanan dan pendampingan untuk pengembangan kualitas produk dan daya saing UMKM. Beberapa program yang masih berjalan dan akan dilanjutkan termasuk kelas kemasan, PIRT, legalitas usaha, perluasan pasar, dan business matching.
GKN berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan semua pihak terkait untuk membentuk ekosistem UMKM dan kewirausahaan yang kuat. Awang yakin bahwa dengan dukungan ini, GKN akan semakin matang dan kuat dari segi kelembagaan dan sumber daya manusia, serta akan terus mendukung program pengembangan kewirausahaan dari KemenKopUKM.
***
MIN/AHS