Mengenal Strategi Data Driven TikTok: Menjadi Ladang Keuntungan bagi UMKM
Jumat, 16 Agustus 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - TikTok kini lebih dari sekadar platform hiburan yang telah berkembang menjadi sumber keuntungan yang signifikan bagi pelaku usaha, terutama UMKM. Dengan memanfaatkan strategi data driven, yang berfokus pada analisis data untuk pengambilan keputusan yang lebih efektif dalam marketing, bisnis dapat mengoptimalkan potensi mereka secara maksimal. Salah satu cara untuk memahami dan menerapkan strategi ini adalah dengan memanfaatkan algoritma TikTok yang mempengaruhi bagaimana konten ditampilkan dan dikonsumsi oleh pengguna.
TikTok menggunakan dua model algoritma utama dalam menentukan bagaimana konten ditampilkan kepada pengguna: Deal Model dan Stay Model. Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai kedua model tersebut, yang dikutip dari Cermati.com.
- Deal Model
Model ini dirancang untuk mendorong pengguna TikTok melakukan pembelian langsung. Dalam Deal Model, audiens tidak hanya menunjukkan minat pada konten, tetapi juga merasa terdorong untuk membeli produk setelah melihat promosi dalam konten tersebut. Berikut adalah beberapa data penting yang dapat diakses melalui fitur Ads Manager TikTok untuk analisis:
CTR (Click Through Rate): Parameter ini menilai efektivitas iklan dalam menarik perhatian dan mendorong pengguna untuk mengambil tindakan selanjutnya. Konten yang efektif biasanya mencakup testimoni, demonstrasi produk, pengalaman pribadi, kisah sukses, dan edukasi.
Laman Detail Produk: Pastikan laman ini mencakup foto dan deskripsi produk yang lengkap dan menarik, termasuk ulasan positif, jumlah produk terjual, serta promo dan penawaran khusus. Ini akan mendukung pencapaian target penjualan.
Menyelesaikan Pembayaran: Berikan opsi pembayaran yang bervariasi dan ciptakan urgensi untuk mendorong pembayaran segera, seperti promo atau diskon terbatas, terutama saat sesi live streaming di TikTok.
- Stay Model
Model ini fokus pada membuat pengguna tetap menonton konten hingga selesai. Dalam Stay Model, audiens yang sudah tertarik dengan konten akan lebih termotivasi untuk menyaksikan hingga akhir dan memberikan berbagai respons seperti like, komentar, share, atau menyimpan konten tersebut. Berikut adalah data berharga yang diperoleh dari interaksi ini:
Engagements dan Views: Data ini menunjukkan ketertarikan audiens melalui like, komentar, dan share, serta waktu menonton rata-rata konten. Konten yang relevan dan menarik akan meningkatkan jumlah interaksi ini, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kualitas konten berikutnya.
Search: Data ini menunjukkan seberapa sering audiens mencari akun TikTok Sobat LinkUMKM dan bagaimana mereka menemukannya. Untuk mempermudah pencarian, pastikan elemen seperti foto profil dan username unik dan mudah diingat.
Waktu Menonton Rata-rata (Average Watch Time): Biasanya, waktu menonton rata-rata di TikTok adalah kurang dari delapan detik. Konten dengan waktu menonton yang lebih tinggi menunjukkan daya tarik yang lebih besar. Gunakan teknik seperti hook menarik (contoh: “Jangan skip video ini kalau...”) untuk meningkatkan durasi menonton.
Demografi Penonton: Informasi ini mencakup usia, jenis kelamin, dan lokasi audiens. Dengan data ini, Sobat LinkUMKM dapat membuat konten yang lebih relevan dengan karakteristik target audiens, sehingga meningkatkan engagements dan views.
Memahami dan mengolah data dari kedua model algoritma ini sangat penting untuk strategi pemasaran yang efektif di TikTok. Dengan kemampuan untuk membaca dan menganalisis data ini, pelaku usaha dapat membuat keputusan strategis yang lebih terukur, sehingga meningkatkan peluang sukses dalam memanfaatkan platform ini untuk keuntungan bisnis mereka.
***
NNA