KemenKopUKM Dukung Gerakan Kewirausahaan Nasional: Fokus pada Kreativitas, Inovasi, dan Teknologi Digital
Kamis, 15 Agustus 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) melalui Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM (SesKemenKopUKM), Arif Rahman Hakim, memberikan dukungan penuh terhadap Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN). Dukungan ini bertujuan untuk mendorong pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan kewirausahaan dan UMKM yang berfokus pada kreativitas, inovasi, dan teknologi digital. Hal ini juga merupakan langkah untuk mempercepat pencapaian target kewirausahaan sebesar 4 persen hingga akhir tahun 2024, sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2022.
Arif berharap, pada usia ke-13 tahun, GKN dapat terus berkembang sebagai organisasi yang efektif mewadahi kepentingan lebih dari 10 ribu pelaku UMKM anggotanya. Sebagai wadah pelaku usaha, GKN harus selalu berinovasi untuk memastikan usaha para anggotanya terus maju. Menurut Arif, saat ini terdapat banyak peluang yang bisa dimanfaatkan oleh GKN. Salah satunya adalah kebijakan pemerintah yang mengalokasikan 40% belanja untuk produk dalam negeri, termasuk UMKM melalui e-Katalog. Para anggota GKN harus memahami kebutuhan belanja pemerintah ini agar bisa menentukan produk yang tepat untuk ditawarkan.
Arif mendorong GKN untuk meningkatkan kapasitas produksi dan kualitas produk anggotanya. Ia menekankan perlunya GKN untuk memberikan pelatihan tentang cara mengakses e-Katalog, proses bidding, dan penyusunan proposal perencanaan bisnis kepada anggotanya. Lebih dari itu, GKN harus mendorong anggotanya untuk masuk ke rantai pasok industri, baik di tingkat nasional maupun global.
Di sisi lain, Kepala Biro Komunikasi dan Teknologi Informasi KemenKopUKM, Budi Mustopo, menekankan pentingnya GKN memberikan manfaat besar bagi seluruh anggotanya, terutama dalam pengembangan kinerja usaha. Keberadaan sebuah organisasi atau asosiasi bisnis diukur dari seberapa besar manfaat yang dirasakan anggotanya. Budi berharap GKN dapat memfasilitasi berbagai kebutuhan anggotanya, termasuk penyediaan layanan bisnis seperti business matching. Ia mencontohkan Korea Selatan, di mana asosiasi bisnis dapat melayani kebutuhan usaha dari A hingga Z. GKN harus mampu memfasilitasi kebutuhan anggotanya dalam hal temu bisnis dan layanan lainnya.
Ketua Umum GKN Indonesia, Awang Dody Kardeli, menjelaskan bahwa sejak didirikan pada 2011, GKN telah berkomitmen untuk menyebarluaskan semangat kewirausahaan, terutama di kalangan generasi muda dan mahasiswa. Awang menambahkan, GKN akan terus meningkatkan pelayanan dan pendampingan dalam pengembangan kualitas produk dan daya saing UMKM. Program-program yang sedang berjalan, seperti kelas kemasan, PIRT, legalitas usaha, perluasan pasar, dan business matching, akan terus dilanjutkan. Upaya akan terus dilakukan untuk berkolaborasi dengan seluruh stakeholder dengan tujuan membentuk ekosistem UMKM dan kewirausahaan yang kuat.
Dengan langkah-langkah ini, Awang yakin bahwa GKN akan semakin matang dan kuat dari sisi kelembagaan maupun sumber daya manusia, serta dapat mengawal program pengembangan kewirausahaan yang diinisiasi oleh KemenKopUKM.
***
NNA