LINK UMKM - Sobat LinkUMKM, kisah inspiratif dari Zahro ini menunjukkan bagaimana potensi lokal bisa dimanfaatkan secara maksimal untuk menciptakan bisnis yang unik, inovatif, dan ramah lingkungan. 

Dilansir dari Kompas.com, Zahro adalah seorang pengusaha kreatif yang berhasil mengubah limbah arang batok kelapa menjadi bahan pewarna alami untuk pakaian, menciptakan produk yang tidak hanya menarik tetapi juga berkelanjutan.

Berawal dari kepekaan Zahro terhadap lingkungan di sekitarnya. Di daerah tempat tinggalnya, banyak limbah batok kelapa yang tidak dimanfaatkan dan sering kali hanya dibuang atau dibakar, mencemari lingkungan. Setelah melakukan berbagai penelitian dan eksperimen, ia menemukan cara untuk mengolah batok kelapa menjadi arang aktif, yang kemudian digunakan sebagai pewarna alami pada kain.

Arang batok kelapa diolah melalui proses pirolisis, yaitu pembakaran tanpa oksigen yang menghasilkan arang dengan kualitas baik. Arang ini kemudian diubah menjadi bubuk dan dicampur dengan bahan-bahan alami lainnya untuk menciptakan pewarna kain yang tahan lama dan aman bagi kulit.

Penggunaan pewarna alami ini tidak hanya mengurangi penggunaan bahan kimia berbahaya dalam industri tekstil, tetapi juga memberikan nilai tambah pada produk akhir. Hasilnya adalah pakaian dengan warna yang unik dan estetika alami, yang semakin diminati oleh konsumen.

Zahro kerap menghadapi berbagai tantangan, mulai dari proses produksi yang rumit hingga persaingan dengan produk tekstil konvensional yang lebih murah. Namun, dengan tekad yang kuat dan semangat pantang menyerah, Zahro terus belajar dan berinovasi. Ia mengikuti berbagai pelatihan dan workshop untuk meningkatkan kualitas produknya serta memanfaatkan teknologi digital untuk pemasaran. Ia juga aktif mengikuti pameran-pameran UMKM untuk memperkenalkan produknya kepada pasar yang lebih luas. 

FF - RAT