Revitalisasi UMKM: QRIS dan Transformasi Transaksi di Danau Toba

Kamis, 9 Mei 2024 | 08:00 WIB

Ilustrasi Huta Siallagan di Pindaraya, Kabupaten Samosir, Sumatera Utara, Senin, 29 April 2024. Desa itu merupakan desa adat Batak sekaligus kawasan cagar budaya di tepian Danau Toba yang menjadi saksi sejarah marga Siallagan. (Tempo.co)

LINK UMKM -  Dilansir dari Tempo.co, di kawasan wisata Danau Toba, UMKM mulai beralih ke sistem pembayaran QRIS. Salah satu lokasi yang menerapkan QRIS secara luas adalah Huta Siallagan di Pulau Samosir. Menurut Siti Bakara, seorang pengusaha cinderamata khas Batak Toba, QRIS telah menarik minat banyak wisatawan untuk berbelanja. Dia mengamati bahwa QRIS tidak hanya meningkatkan frekuensi pembelian tetapi juga mendorong penghematan dalam bisnisnya. 

Sebagai contoh, Siti melaporkan bahwa omset harian toko bisa mencapai angka yang signifikan, mulai dari Rp 100 ribu hingga Rp 1 juta, dengan berbagai macam produk yang ditawarkan, mulai dari gantungan kunci hingga kain ulos.

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Triyan Pangastuti, seorang wisatawan asal Jakarta. Baginya, QRIS memberikan kenyamanan dan kemudahan dalam berbelanja, terutama karena kebanyakan waktu dia tidak membawa uang tunai dalam jumlah besar. 

Melalui QRIS, proses pembayaran menjadi lebih cepat dan praktis melalui smartphone. Dengan adanya QRIS di sekitar kawasan Danau Toba, pengalaman berwisata bagi Triyan menjadi lebih menyenangkan dan tanpa ribet.

FF/NKS

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x