Antisipasi Lonjakan Laundry Jelang Lebaran: Strategi ala Le Squash Laundry
Minggu, 14 April 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Laundry merupakan salah satu bisnis jasa yang selalu dibutuhkan, terutama saat menjelang Lebaran. Banyak orang yang memilih menggunakan jasa laundry karena kesibukan atau keterbatasan waktu untuk mencuci sendiri. Hal ini menjadi peluang besar bagi para pengusaha laundry untuk meningkatkan keuntungan. Peningkatan permintaan laundry menjelang Lebaran dapat membuat pengusaha kewalahan. Mereka harus mampu mengelola bisnisnya dengan baik agar tetap dapat memberikan pelayanan optimal kepada pelanggan, sekaligus memiliki waktu untuk berkumpul bersama keluarga di hari raya. Berikut adalah strategi Amel, owner Le Squash Laundry, yang dilansir dari Kompas.com.
Amel menerapkan sistem cuci lipat menjelang Lebaran. Hal ini dilakukan karena sebagian karyawannya mudik lebih awal, sehingga ia harus mengambil alih pekerjaan dengan karyawan yang tersisa. Sistem cuci lipat berarti laundry hanya mencuci kering dan langsung melipat pakaian tanpa menyetrikanya. Sistem ini dipilih Amel agar ia dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih efisien dan efektif. "Kalau tahun-tahun sebelumnya, kami memang enggak terima laundry sama sekali. Tapi baru tahun kemarin, kami coba pakai sistem cuci lipat," ujar Amel.
Sistem cuci lipat ini menawarkan banyak keuntungan bagi Amel dan konsumennya. Bagi Amel, sistem ini membantu meringankan pekerjaannya karena tidak perlu menyetrika pakaian. Hal ini menghemat waktu dan tenaganya, sehingga dia dapat fokus pada pekerjaan lain. Bagi konsumen, sistem cuci lipat ditawarkan dengan harga yang lebih murah dibandingkan cuci setrika. Selain itu, pakaian tetap dilipat rapi dan siap pakai meskipun tidak disetrika.
Meskipun sistem cuci lipat terbukti efektif, Amel memilih untuk meniadakannya saat Hari Raya Lebaran. Dua hari sebelum Lebaran, laundry miliknya akan tutup untuk memberikan kesempatan bagi karyawannya untuk beristirahat dan berkumpul bersama keluarga. Amel percaya bahwa penutupan sementara ini tidak akan berdampak signifikan pada bisnisnya. Dia yakin pelanggannya akan memahami keputusannya dan kembali menggunakan jasanya setelah Lebaran.
Terobosan Amel dalam menerapkan sistem cuci lipat patut menjadi inspirasi bagi Sobat LinkUMKM yang ingin meningkatkan efisiensi dan efektivitas bisnis laundry. Sistem ini memanfaatkan teknologi untuk meringankan pekerjaan, menghemat waktu, dan menekan biaya operasional. Tertarik mencoba?
***
FF/NAH