LINK UMKM -  Henry Johanis, seorang penduduk Tongkaina di kota Manado, Sulawesi Utara, menunjukkan inovasi luar biasa dalam menjaga kelestarian lingkungan sekitarnya. Dengan bakat kreatif yang dimilikinya, Henry mengubah batok kelapa yang melimpah di sekitar tempat tinggalnya menjadi berbagai kerajinan tangan yang menakjubkan, mulai dari gantungan kunci, hiasan meja dan dinding, hingga pot bunga. Dia menjelaskan bahwa pemanfaatan batok kelapa sebagai souvenir atau kerajinan tangan adalah ide yang tepat karena kelapa sangat melimpah di wilayah tempat tinggalnya.

Dilansir dari Kumparan.com, sebagai pemilik Manado Ecocraft, Henry tidak hanya mengincar keuntungan finansial, tetapi juga memiliki tujuan mulia untuk ikut serta dalam menjaga keberlanjutan alam. Prinsipnya adalah "dari alam untuk alam", dimana ia menggunakan bahan-bahan alami dan berusaha untuk memperbaiki kondisi lingkungan sekitar. Dia berharap bahwa melalui kerajinan tangan yang dibuatnya, ia dapat menginspirasi orang lain untuk turut serta dalam pelestarian alam.

Kerajinan batok kelapa buatannya telah sukses dipasarkan ke seluruh Indonesia, baik secara daring maupun luring, dengan pasar terbesarnya tetap berada di dalam kota. Namun, Henry tidak berhenti di situ saja. Dia memiliki rencana lebih lanjut untuk menggunakan batok kelapa dalam pembuatan terumbu karang buatan atau bioreeftek. Dengan cara ini, ia berharap dapat memberikan dampak positif langsung pada lingkungan pesisir tempat tinggalnya.

Selain sebagai pengusaha kreatif, Henry juga berperan aktif dalam melibatkan masyarakat dalam upaya penyelamatan lingkungan. Melalui pembelian produk-produk kerajinan tangan batok kelapa buatannya, Henry membangun bioreeftek sebagai bagian dari upaya menyelamatkan terumbu karang. Dengan demikian, ia tidak hanya menjadi pengusaha sukses, tetapi juga menjadi agen perubahan yang berperan dalam melestarikan alam.

***

FF/NKS