Dari Nol Hingga Berjaya: Kisah Inspiratif Perajin Tahu yang Mendapat Dukungan dari Bank BRI

Selasa, 26 Maret 2024 | 08:00 WIB

Ilustrasi Dari Nol Hingga Berjaya: Kisah Inspiratif Perajin Tahu yang Mendapat Dukungan dari Bank BRI (Mediaindonesia.com)

LINK UMKM - Dilansir dari Mediaindonesia.com, Osid memperoleh ilmu tentang usaha tahu dari pamannya selama lebih dari satu dekade sebelum ia memutuskan untuk menjadi perajin tahu mandiri. Pada tahun 1995, dengan modal yang terbatas namun penuh pengalaman, Osid memulai usahanya di Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Perjalanan menuju kesuksesan sebagai pengrajin tahu tidaklah mudah bagi Osid. Mulai dari mengayuh sepeda dari tempat produksi ke Pasar Anyar Bahari di Tanjung Priok, Jakarta Utara setiap hari selepas membuat tahu, hingga mengalami kehabisan modal produksi, Osid harus menghadapi berbagai tantangan. Namun, semangatnya tidak padam. Dia terus berjuang untuk mencari cara agar dapat terus memproduksi tahu.

Beruntung, nasib Osid berubah ketika dia mendapat informasi tentang bank yang bisa memberikan modal untuk usaha. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menjadi pilihan Osid sesuai dengan rekomendasi orang yang tidak sengaja bertemu dengannya. Tanpa ragu, Osid mengajukan pinjaman kepada BRI dan berhasil mendapatkan modal senilai Rp4 juta, yang digunakan untuk memulai kembali usahanya sebagai perajin tahu.

Setelah mendapatkan modal tersebut, perjalanan usaha Osid terasa lebih lancar. Produksi tahu yang awalnya sekitar 10 kg per hari berhasil dia tingkatkan menjadi 2,5 kuintal per hari. Dia juga mampu memberikan penghidupan bagi enam orang karyawan, dengan empat di antaranya bekerja di pabrik untuk mengolah kedelai dan mencetak tahu, sementara dua lainnya bertugas menjual hasil produksi di pasar.

Dari modal awal Rp4 juta yang diperolehnya 29 tahun lalu, kini Osid berhasil mengembangkan usahanya. Dia menerima pinjaman dari BRI senilai Rp280 juta melalui Simpedes, yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi tahu hingga 2,5 kuintal per hari. Keuntungan yang dia dapatkan pun terus meningkat, mencapai hingga Rp10 juta per hari.

Osid menggunakan keuntungan tersebut untuk keperluan operasional, seperti membeli bahan baku kedelai, membayar gaji karyawan, dan kebutuhan produksi lainnya. Dia juga merasa beruntung karena tidak perlu khawatir tentang mesin produksi di tempatnya saat ini di Cipayung, Jakarta Timur.

Baginya, modal bukan hanya sekadar uang, tetapi juga kepercayaan. Osid mendapatkan fasilitas dari pemilik kedelai di mana dia mengolah tahu. Dia merasa bersyukur atas keputusan menjadi nasabah BRI pada 1995, karena itu memungkinkannya untuk mengembangkan usahanya, memberi mata pencaharian bagi keluarganya, dan membuka lapangan pekerjaan.

Selain fokus pada bisnis tahu, Osid juga melakukan investasi di kampung halamannya. Dia memiliki ternak ikan dan ayam, serta memiliki properti di Ciamis. Dengan demikian, hasil dari kerja kerasnya selama puluhan tahun dapat dinikmati dengan nyaman.

Sekarang, Osid telah menyerahkan keberlanjutan usaha tahu kepada anaknya, Nani Suryani, sehingga dia dapat melanjutkan usahanya yang dimulai 42 tahun yang lalu. Komitmen untuk mendukung pertumbuhan UMKM juga menjadi fokus utama bagi Bank BRI. Hingga Februari 2024, BRI Unit Cipayung telah menyalurkan kredit kepada ribuan unit usaha di wilayah tersebut.

Kepala Kantor Unit Cipayung BRI, Husnul Fuad, menekankan pentingnya pendampingan kepada UMKM selain penyediaan modal. Direktur Utama BRI, Sunarso, juga menyatakan komitmennya untuk terus mendorong pertumbuhan kredit di tahun 2024, dengan fokus pada UMKM dan segmen ultra mikro. Strategi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional.

***

FF-SKA

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x