Merchandise Kaos Band: Simbol Kesetiaan dan Peluang Bisnis Menguntungkan
Selasa, 19 Maret 2024 | 08:00 WIB
LINK UMKM - Dilansir dari Kompas.com, bisnis merchandise khususnya kaos band, di Indonesia diprediksikan akan terus berkembang dan tidak akan pernah mati. Kemudahan berbelanja melalui platform online dan marketplace, serta kesadaran fans untuk mendukung band favoritnya dengan membeli merchandise resmi, menjadi faktor pendorong utama.
Ekrig, Co-Founder Pure Evil, distributor merchandise musik, mengungkapkan bahwa potensi penjualan kaos band di Indonesia terus meningkat. Dalam setahun, Pure Evil mampu menjual sekitar 1.200 kaos musik. Platform online memungkinkan para penjual untuk menjangkau pasar global, membuka peluang penjualan yang lebih luas.
"Adanya marketplace itu sangat membantu. Bahkan sekarang bisa mengirim ke luar negeri tanpa ribet. Potensi merchandise kaos band akan sangat besar jika kita menemukan formula bisnisnya," kata Ekrig.
Ekrig mengungkapkan bahwa minat masyarakat Indonesia terhadap kaos band sangatlah tinggi. Hal ini dibuktikan dengan larisnya merchandise band-band ternama, bahkan band yang sudah tiada atau jarang tampil. Contohnya, band Joy Division dan Misfits yang masih memiliki banyak penggemar yang rela membeli merchandise mereka.
Selain itu, terdapat tren perilisan kaos band dalam jumlah terbatas. Strategi ini "memaksa" para penggemar untuk segera membeli merchandise sebelum kehabisan. Hal ini mendorong perputaran ekonomi dari penjualan kaos band dengan cepat. Setelah itu, label atau band dapat kembali merilis merchandise dengan desain berbeda.
Bisnis merchandise kaos band diprediksikan akan terus berkembang selama band masih eksis dan menghasilkan karya yang diterima oleh para penggemarnya. Hal ini diungkapkan oleh Head of Musica Merch, Arie Haryanto. Saat ini, bisnis merchandise kaos band tidak hanya dilirik oleh pelaku usaha lokal, tetapi juga internasional. Contohnya, brand Pull and Bear yang baru-baru ini merilis kaos musik band di Indonesia.
Menariknya, permintaan merchandise tidak hanya terbatas pada band yang masih aktif. Para penggemar juga menunjukkan minat terhadap merchandise band-band yang telah tiada, seperti Yockie Suryo Prayogo, Chrisye, dan Nike Ardila. Selain penjualan langsung, tren baru dalam bisnis merchandise kaos band adalah penggunaan kaos sebagai bagian dari goodie bag yang dibagikan saat perilisan album. Hal ini menjadi strategi untuk menarik minat pembeli dan meningkatkan penjualan album.
Kesimpulannya, bisnis kaos band memiliki potensi yang besar untuk terus berkembang. Sobat LinkUMKM dapat memanfaatkan peluang ini, seperti kerjasama dengan brand internasional dan penggunaan merchandise sebagai bagian dari goodie bag, untuk meningkatkan keuntungan dan memperluas jangkauan pasar.
***
FF/NAH