Dampak Tidak Berjualan di TikTok Selama 2 Bulan: Omzet Toko Online Turun Hingga 50%

Sabtu, 24 Februari 2024 | 08:00 WIB

Ilustrasi, Dampak Tidak Berjualan di TikTok Selama 2 Bulan: Omzet Toko Online Turun Hingga 50%

LINK UMKM - Selama sekitar 2 bulan, fitur belanja di TikTok Indonesia mengalami penutupan. Hal ini menyebabkan dampak negatif bagi para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang sebelumnya aktif berdagang online di TikTok. Menurut survei yang dilakukan oleh Kumparan.com pada Januari 2024, sebanyak 84% dari 595 responden yang merupakan pemilik toko online di TikTok mengalami penurunan pendapatan selama periode tersebut.

Persentase kerugian finansial yang dialami oleh pelaku UMKM bervariasi. Sebanyak 36 persen responden mengalami penurunan pendapatan sebesar 26% hingga 50%. Sementara itu, 35% responden lain mengalami penurunan omzet di bawah 25%, dan 20% pelaku UMKM mengalami penurunan pendapatan sekitar 51% hingga 75%. Hanya sebagian kecil, yaitu 6% dan 3% responden, yang mengalami penurunan pendapatan masing-masing sebesar 76% hingga 100%, dan lebih dari 100%. Selain masalah finansial, tidak adanya fitur belanja di TikTok Indonesia selama 2 bulan juga berdampak pada tenaga kerja. Sebagian besar pelaku UMKM terpaksa harus memangkas jumlah pegawai untuk menyesuaikan anggaran bisnis mereka. Mayoritas penjual di TikTok melepas 1 hingga 10 orang pegawai, dengan sebagian besar melepas 2 orang pegawai.

Terdapat peningkatan pendapatan saat kembali beroperasi di TikTok. Fitur belanja di TikTok Indonesia, yang dikelola oleh Tokopedia, akhirnya dihidupkan kembali pada 12 Desember 2023. Hal ini berdampak positif bagi bisnis pelaku UMKM di TikTok. Berdasarkan hasil survei, sebanyak 90% dari 593 responden melaporkan peningkatan penjualan saat kampanye Beli Lokal 12.12. Dari jumlah itu, 41% responden mencatat pertumbuhan omzet hingga 50%.

Lonjakan pendapatan yang dialami pelaku UMKM pasca-kolaborasi TikTok dan Tokopedia juga membuka peluang bagi mereka untuk merekrut tenaga kerja tambahan. Banyak di antara mereka yang dapat merekrut satu hingga 10 orang pegawai.

Para pelaku UMKM yang berpartisipasi dalam survei ini merasakan manfaat dan kenyamanan dari kerja sama antara TikTok dan Tokopedia. Diantaranya adalah meningkatnya jangkauan pasar, trafik kunjungan yang potensial mendatangkan konsumen baru, insentif seperti diskon, dan fitur yang ramah bagi pelaku UMKM. Selain itu, mereka juga meyakini bahwa Shop | Tokopedia memberikan keamanan dalam menjual produk dagangan mereka.

Survei ini dilakukan secara daring dengan melibatkan 595 responden yang merupakan pelaku UMKM di Shop | Tokopedia dari berbagai kota di Indonesia. Responden mayoritas adalah wanita dengan rentang usia 27 hingga 31 tahun. Produk yang mereka jual terutama berasal dari kategori fesyen, kecantikan, dan peralatan rumah tangga.

***

KOK - RAT

Komentar

Media Lainnya

Hi!👋
Linda (Link UMKM Digital Assistant)
Chat via WhatsApp disini !

x